Waspada Varian Omicron Siluman, Pakar Kesehatan Minta Warga Segera Vaksin
Masyarakat diminta tetap menjaga ketat protokol kesehatan menghadapi peningkatan kasus positif Omicron siluman atau sub varian BA.2.
TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA - Masyarakat diminta tetap menjaga ketat protokol kesehatan menghadapi peningkatan kasus positif Omicron siluman atau sub varian BA.2.
Epidemiolog Universitas Airlangga (UNAIR) Laura Navika Yamani mengatakan secara genetik Omicron siluman merupakan variasi dari Covid-19 jenis Omicron.
“Dinamakan sebagai Omicron Siluman karena melalui uji untuk mengetahui Omicron atau bukan yaitu S-gene Target Failure (SGTF), hasilnya dapat menunjukan seolah-olah bukan Omicron,” kata Laura dalam keterangan tertulisnya, Rabu (16/2/2022).
Meskipun secara karakteristik berbeda namun varian jenis ini tidak memiliki perbedaan pada tingkat keparahan dan gejala yang ditimbulkan bila dibandingkan varian Omicron jenis BA.1.
“Omicron Siluman atau BA.2 dinyatakan lebih menular namun untuk tingkat keparahannya tidak berbeda secara signifikan,” paparnya.
Varian siluman ini diketahui dapat menghindar dari antibodi yang telah terbentuk melalui proses vaksinasi.
“Sehingga memang dari data penelitian terdapat penurunan efektivitas vaksin, namun tidak menghilangkan daya proteksi dan antibodi yang dihasilkan vaksin untuk melawan varian dari turunan Covid-19,” katanya.
Baca juga: Efek Long Covid Omicron, Mudah Lelah dan Sesak Napas
Meski demikian, vaksin masih efektif dan masih diperlukan seluruh masyarakat untuk menjaga diri dari infeksi Covid-19.
“Namun yang bisa dipastikan selama masih ada sirkulasi virus maka masih berpotensi bermutasi menjadi varian baru,” jelasnya.
Mutasi yang dihasilkan bisa bersifat menguatkan atau melemahkan karakteristik dari virus itu sendiri.
Contohnya, jenis Omicron yang memiliki karakteristik tingkat penularan tinggi dan tingkat keparahan rendah yang berkebalikan dengan karakteristik varian Delta.
“Sehingga, yang bisa dilakukan adalah memonitor dan mencegah terjadinya infeksi virus yang ditimbulkan,” sebut ahli ilmu Epidemiologi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) UNAIR itu.
Walaupun kasus Covid-19 di Indonesia sudah menurun dibandingkan bulan-bulan sebelumnya.
Laura menyebutkan bahwa masyarakat perlu mengetahui bahwa vaksin dan protokol kesehatan masih menjadi kunci utama untuk mengakhiri pandemi.
Baca juga: Gejala Klinis Covid-19 di Jambi Memiliki Indikasi Omicron, Kasus Meningkat Tajam dalam Dua Minggu
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pakar Sebut Covid-19 Varian Omicron Siluman Perlu Diwaspadai, Warga Diminta Segera Vaksinasi