Berita Jambi
Gejala Klinis Covid-19 di Jambi Memiliki Indikasi Omicron, Kasus Meningkat Tajam dalam Dua Minggu
Ahli Epidemiologi Satgas Penanganan Covid-19 di Provinsi Jambi menjelaskan dari gejala klinis yang ada, sebagian besar kasus aktif Covid-19...
Penulis: Monang Widyoko | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Ahli Epidemiologi Satgas Penanganan Covid-19 di Provinsi Jambi Ummi Kalsum, menjelaskan dari gejala klinis yang ada, sebagian besar kasus aktif Covid-19 di Jambi dapat diduga menjadi kasus Omicron.
Dirinya melihat dari gejala seperti rata-rata para terkonfirmasi positif tak mengalami anosmia, hanya mengalami demam biasa, tenggorokan gatal hingga menyebabkan batuk dan ciri-ciri klinis lainnya.
"Dari gejala klinis, ya itu gejala Omicron. Terlebih melihat penyebaran Covid-19 di Jambi saat ini dapat dibilang lebih dari 2 kali lipatnya," ungkapnya Kamis 24/2/2022.
Namun dirinya belum dapat memastikan, apakah itu terkonfirmasi Omicron atau tidak. Karena untuk mengetahui hasil Omicron, sampel semua dikirimkan ke Jakarta.
"Tidak semua dikatakan omicron, tapi kalau sebagian besarnya iya. Karena penularan sangat cepat,” jelasnya.
Ia mengatakan peningkatan tajam kasus Covid-19 ini terjadi selama tujuh minggu terakhir.
Oleh karena itu, dirinya mengatakan status Provinsi Jambi sendiri secara keseluruhan masuk ke dalam zona oranye atau dengan tingkat penyebaran sedang.
"Saat ini Kota Jambi dan Muaro Jambi zona oranye dan seluruh kabupaten/kota lainnya berstatus zona kuning," jelas Ummi.
Perubahan status zonasi ini menurutnya sangat cepat. Dari data yang ia peroleh, dua minggu lalu Provinsi Jambi masih ada tiga zona hijau dan delapan zona kuning.
Dalam rentang waktu satu minggu zona hijau hanya menyisakan Kabupaten Kerinci dan semua kabupaten kota kuning.
"Saat ini Kota Jambi dan Muaro Jambi zona oranye dan sisanya zona kuning," bebernya.
Diberitakan sebelumnya, Kepala Bapelkes Provinsi Jambi Ahmad Fauzi menilai kasus aktif Covid-19 di Jambi berindikasi dengan varian Omicron.
"Hanya saja kita tidak bisa memastikan pasien ini semua Omicron, karena harus melalui pusat untuk kepastiannya, " Katanya.
Fauzi menyebutkan, jika dilihat indikasi pasien yang terpapar Covid-19 ini, sama mirip dengan Omicron. Pasien hanya mengalami gejala ringan.
Seperti flu dan batuk, kemudian cepat sembuh dan yang paling menguatkan adalah penularan kasusnya yang begitu cepat.
"Karena kasus di Jambi dari angka di bawah 10 orang, sekarang dalam waktu kurang lebih satu bulan lebih sudah di angka seribu lebih," jelasnya.
Ia menyebutkan rata-rata, hasil yang dikirim ke Jakarta untuk pembuktian apakah pasien benar-benar Omicron belum keluar, malah pasien sudah sembuh terlebih dahulu.
"Tapi memang hari ke lima mereka bisa sembuh, jadi memungkinkan semua itu Omicron. Tapi kita tidak bisa sebutkan mereka Omicron. Hanya saja indikasinya ada," jelasnya.
Baca juga: Selama 2022, Ratusan Warga Muaro Jambi terkonfirmasi positif covid-19
Baca juga: Sempat 300 Lebih Kini Pasien Covid-19 di Muarojambi Tinggal 65 Orang
Baca juga: Satu Lantai, 30 Bed Disiapkan RS Rapha Theresia Jambi untuk Perawatan Covid-19
Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jambi Siapkan Rp20 Miliar untuk Bantuan Usaha |
![]() |
---|
Pemprov Jambi Sedang Upayakan Soal Bus Mudik Gratis |
![]() |
---|
Gubernur Jambi Berharap Lemhannas Sampaikan Persoalan Batu Bara Hingga Ujung Jabung ke Pusat |
![]() |
---|
Kuasa Hukum Ungkap Kejanggalan Sidang Penggelapan Usaha Kayu di PN Jambi |
![]() |
---|
Nekat Curi Ayam Jago Siang Bolong, Dua Remaja di Jambi Ditangkap Warga |
![]() |
---|