Anak DPRD Kebumen Tewas Disabet Gir di Yogyakarta, Ditemukan Polisi Berlumuran Darah

Nyawa Dafa Adzin tidak dapat diselamatkan. Ia menghembuskan napas terakhir saat menjalani perawatan di rumah sakit.

Editor: Rahimin
KOMPAS.COM/WISANG SETO PANGARIBOWO
Tim Inafis Polda DIY melakukan olah TKP di Jalan Gedongkuning, Kota Yogyakarta, Senin (4/4/2022). 

TRIBUNJAMBI.COM - Dafa Adzin Albasith (18), anak anggota DPRD Kebumen Madhkan Anis ditemukan tewas berlumuran darah.

Dafa Adzin ditemukan polisi tergeletak di Jalan Gedingkuning, Kota Yogyakarta pada Minggu (3/4/2022) dini hari sekitar pukul 02.10 WIB.

Dafa Adzin siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta.

Dafa Adzin pertama kali ditemukan berlumuran darah oleh anggota Sabhara Polda dan Polsek yang sedang patroli dalam kondisi kepala terluka berat.

Dafa Adzin lantas dilarikan ke RSPAU Hardjolukito, namun nyawanya tak tertolong.

Namun, nyawa Dafa Adzin tidak dapat diselamatkan. Ia menghembuskan napas terakhir saat menjalani perawatan di rumah sakit.

Menurut Purwanto (66) Linmas Kalurahan Banguntapan Bantul, ia membantu mengangkat korban untuk dilarikan ke rumah sakit.

Baca juga: Kepala Sekolah SMAN 12 Konfirmasi Siswanya dan SMKN 3 Terlibat Tawuran

Dikatakannya, saat ditemukan Dafa Adzin sudah tak bergerak dan berlumuran darah.

Purwanto mengiyakan ada luka di kepala korban akibat sabetan gir.

Purwanto  tak melihat kejadian secara langsung. Namun mendengar ada sepeda motor jatuh terseret saat melintas di depan kantor Kalurahan Banguntapan.

"Dengar suara gesekan seperti motor diseret. Tahunya laka trus ada patroli dari selatan temannya angkat tangan, tulong ewangi ngangkat (tolong bantu angkat)," ujarnya.

Sementara, Kepala SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta Slamet Purwo bilang,  saat kejadian Dafa Adzin mencari makan sahur bersama rekannya yang bernama Dafa Saputra.

Mereka berdua teman satu sekolah dan tinggal di kos di daerah Jalan Kusumanegara.

Dikatakannya, Dafa Adzin dan rekannya mengendarai motor. Saat itu mereka dibuntuti oleh dua motor.

Slamet menduga Dafa Adzin tewas setelah motornya dicegat lalua ia disabet dari belakang.

Menurut Slamet, kedua Dafa ini sahur bersama karena mereka berencana pulang ke kampungnya masing-masing.

Dafa Adzin pulang ke Kebumen, sementara Dafa S pulang ke Lampung.

"Pembelajaran online soalnya kelas XII ujian masuk ke sekolah. Maka Kelas X, dan XI itu sekolah online. Dua anak ini satu kos," ujarnya, Senin (4/4/2022).

Baca juga: Puluhan Pelajar di Kota Jambi yang Ditangkap Saat akan Tawuran Cium Kaki Orangtua di Depan Polisi

Dikatakannya, Dafa Adzin siswa yang aktif di bidang organisasi sekolah yakni di Ikatan Pemuda Muhammadiyah.

Dafa Adzin sempat menjadi panitia pentas seni online di sekolahnya beberapa waktu lalu.

Jenazah Dafa Adzin sudah dimakamkan di Kebumen pada Minggu (3/4/2022) siang.

Sementara, Dirreskrimum Polda DIY Kombes Ade Ary Syam Indradi bilang,

Dafa Adzin  bukan korban penyabetan gir secara acak, tetapi korban tawuran. Hal ini diketahui dari hasil pemeriksaan saksi-saksi.

Kasus berawal saat Dafa Adzin dan 8 rekannya membawa 5 motor dan berputar-putar melalui ring road selatan lewat jalur cepat.

Diduga terganggu dengan suara motor, menyusul dua orang yang diduga merupakan kelompok pelaku.

Dua kelompk ini bersinggungan dan saling membalas dengan memainkan gas motor.

"Kelompok korban lanjut ke Jalan Imogiri. Sempat melihat ke belakang kelompok pelaku tidak membuntuti, akhirnya ke Warmindo Gedongkuning," kata Kombes Ade Ary Syam, Selasa (5/4/2022).

Saat rekan Dafa Adzin masuk ke Warminda dan sebagian memarkirkan motornya, saat itu lewat kelompok pelaku dan memainkan gas serta meneriaki kelompok korban.

Ini membuat Dafa Adzin dan rekannya tersinggung. Mereka mengejar kelompok pelaku.

Baca juga: Ini Penyebab Dua Kelompok Remaja di Sawah Besar Tawuran, 6 Orang Ditangkap Polisi

Tapi, saat dikejar, kelompok pelaku yang berjumlah lima orang berbalik arah dan siap menyerang kelompok korban.

"Satu dari 5 diduga kelompok pelaku turun membawa alat seperti gir diikat dengan kain. Lantaram kelompok korban kecepatan tinggi motor pertama tidak kena, lalu motor kedualah yang kena. Pengemudi tidak kena, tetapi pembonceng terkena ayunan gir," Kombes Ade Ary Syam menjelaskan.

Motor korban terjatuh dan tak lama Dafa Adzin ditemukan oleh polisi yang sedang patroli.

Menurutnya, kasus ini lebih tepatnya adalah tawuran karena terdapat ketersinggungan akibat saling ejek dari dua kelompok.

"Untuk kasus kejahatan jalanan kasuistis kemarin lebih tepatnya tawuran karena ada proses ketersinggungan ejek-ejekan dari dua kelompok," ujarnya.

Sedangkan ayah Dafa Adzin, Madkhan Anis meminta polisi mengusut tuntas kasus kematian anaknya.

"Kami mohon kepada pihak berwajib untuk bisa mengusut pelaku-pelakunya," ujarnya seperti dilansir dari Kompas TV, Selasa (5/4/2022).

Ia berharap kejadian yang menimpa anaknya adalah yang terakhir terjadi.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Wisang Seto Pangaribowo | Editor : Ardi Priyatno Utomo)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Baca berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved