Jembatan Gantung Putus di Tanjabbar
Kisah Pilu Rombongan Anak SD Naik Jembatan Gantung Usil Goyang-goyang Lalu Putus, Puluhan Luka
Berita Tanjabbar-Peristiwa jembatan gantung putus di Desa Rantau Benar, Kecamatan Renah Mendaluh, Kabupaten Tanjabbar menyisakan pilu
Penulis: Danang Noprianto | Editor: Nani Rachmaini
TRIBUNJAMBI.COM, KUALATUNGKAL - Peristiwa jembatan gantung putus di Desa Rantau Benar, Kecamatan Renah Mendaluh, Kabupaten Tanjabbar menyisakan pilu bagi Jessica, salah satu anak yang terjatuh ke sungai.
Akibat hal tersebut kini ia hanya bisa berbaring merasakan sakit di kaki yang mengalami pergeseran tulang kakinya.
Ia satu-satunya korban terjatuh yang mengalami luka serius, dan kini dibawa ke rumah urut.
Kaki kiri Jessica bagian dengkulnya bergeser hingga ke paha bagian bawah, saat terjatuh ia tidak merasakan apa-apa, namun saat tahu tulang kakinya bergeser ke paha, ia baru mulai merasa kesakitan.
Kini ia sudah ditangani oleh tukang urut untuk memperbaiki kakinya agar dapat kembali seperti semula.
Ia menceritakan kisahnya saat ia terjatuh dan mengalami patah kaki.
"Kami keluar dari bus mau berangkat ke sekolah lewat jembatan itu, tapi waktu di tengah ada laki-laki yang goyang-goyangin, jadi akhirnya jatuh jembatannya," jelasnya, Kamis (31/3/2022).
Sebelum terjatuh Jessica sebenarnya sempat bergantung memegang besi, namun karena tidak kuat lagi, dirinya akhirnya terjatuh ke sungai.
"Saya sempat bergantung di besi itu, tapi ya gak kuat lagi jadi jatuh, pas dibawahnya ada kayu, jadi tersenggol , jadi kaki saya masuk ke situ gak bisa gerak lagi," ujarnya.
Sewaktu terjatuh dan melompat ia mengaku takut, kemudian berteriak dan akhirnya langsung menangis karena jatuh ke sungai.
"Saya ditolongin supir bus juga, digendong keluar dari sungai, trus ada ibu-ibu bawa motor dan disuruh ke sini (tukang urut)," ucapnya.
Selain Jessica, kakaknya pun menjadi korban jembatan putus ini, namun Kakak Jessica, Junita lebih beruntung karena hanya mengalami memar di bagian bawah mata.
Junita sempat bergantung juga di besi, beruntungnya ada yang menangkap dirinya dibawah, sehingga tidak langsung berbenturan dengan bebatuan di sungai.
"Masih sempat bergantung, jadi dibawah itu kan ada yang mau nangkap, jadi dia bilang suruh lepas, saya lepas lah jadi ditangkap," ucapnya
Junita mengatakan ada sekitar 5 orang yang bergantung, dan ada juga yang nyangkut di kawat, tapi sebagian besar langsung terjatuh ke sungai.