Berita Tanjabbar
Target 2025 bebas sampah, DLH Tanjabbar akan Bangun TPS3R di 5 Wilayah
Berita Tanjabbar-Karena dikatakan Budi dengan adanya TPS3R ini bisa mengurangi minimal 50 persen sampah terutama di Kuala Tungkal..
Penulis: Danang Noprianto | Editor: Nani Rachmaini
TRIBUNJAMBI.COM, KUALATUNGKAL - Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar) berencana akan membangun TPS3R (Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuce, Recycle) di 5 Desa di Kabupaten Tanjabbar.
"Target kita kan 2025 bisa bebas sampah, tapi penangan sampah di Tanjababar itu belum maksimal karena sarana dan prasarananya terbatas, jadi kita akan bangun TPS3R untuk mengurangi sampah yang ada saat ini," ujar Pengawas Lingkungan Hidup DLH Tanjabbar, Budi Gunawan, Rabu (23/3/2022).
5 Desa yang akan dibangun TPS3R yakni Desa Tungkal 1 (Kecamatan Tingkal Ilir), Desa Mekar Tanjung, Desa Bram itam Raya (Kecamatan Bramitam), Desa Parit Pudin ( kecamatan Pengabuan) dan Desa Pinang Gading (Kecamatan Merlung).
Pengolahan sampah TPS3R ini merupakan pengajuan yang dibuat oleh Bappeda ke aplikasi KRISNA untuk pengadaan Kementerian PUPR menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK)
"Jadi kita coba ajukan ke aplikasi KRISNA yang diminta Bappeda, untuk pengadaan Kementerian PUPR, jadi kami satu tim dengan kerjasama Bappeda, PUPR dan Asset," ujarnya.
Dana DAK untuk membangun TPS3R ini sebesar Rp 600 juta untuk 1 unit, termasuk untuk pengadaan mesin press, dan mesin lainnya, juga termasuk 3 kendaran viar untuk pengakut sampah.
"Jadi itu sistemnya kita DLH sebagai pembina, Bappeda untuk menembuskan aplikasi, Asset sebagai pencari lahan, teknisnya tim pelaksana pembangunsn PUPR," ujarnya.
Seluruh pelaksanaan pembangunan dan pengadaan akan dilaksanakan oleh Dinas PUPR dan direncanakan pembangunan dimulai setelah lebaran.
Budi menjelaskan ada beberapa manfaat dengan dibangunnya TPS3R ini.
"Manfaat yang pertama adalah pengurangan sampah, Kemudian kedua Pemilihan sampah, ketiga ekonomi bangkit," tuturnya.
Karena dikatakan Budi dengan adanya TPS3R ini bisa mengurangi minimal 50 persen sampah terutama di Kuala Tungkal, kemudian kalau sudah masuk pemilahan dan pengolahan, bisa jadi biji plastik, pupuk sehigga menghasilkan nilai ekonomis.
Ia juga mengatakan bahwa TPS3R ini berkelanjutan, dan akan menggerakkan bumdes, karang taruna bekerjasama dengan desa untuk mengelola sampah tersebut. (*)
Baca juga: Sampah di Tangan Yusnaini Bisa Menjadi Berbagai Macam Barang Bermanfaat