Berita Jambi

Sampah di Tangan Yusnaini Bisa Menjadi Berbagai Macam Barang Bermanfaat

Yusnaini pengrajin sampah yang tergabung dalam SBS-P Jambi mengatakan sampah yang tidak bernilai ekonomis dapat menjadi sesuatu yang bernilai.

Penulis: Ade Setyawati | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
ist
Yusnaini pengrajin sampah yang tergabung dalam SBS-P Jambi. 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Sampah hingga kini masih menjadi permasalahan serius dan menjadi fokus di Indonesia termausk juga Jambi, dan harus diatasi bersama.

Dampak buruk yang diberikan oleh sampah tidak hanya dapat mencemari lingkungan tetapi juga dapat memengaruhi kondisi kesehatan, karena sampah merupakan tempat berbagai penyakit bersarang.

Oleh karena itu, diperlukannya cara yang tepat untuk mengurangi dampak buruk yang ditimbulkan sampah.

Dengan melihat hal-hal tersebut Sekolah Bank Sampah Perempuan Desa Penyengat Olak (SBS-P) Jambi dengan akun Instagram @sbsp_jambi, merasa perlu dirancang sistem pengelolaan sampah yang terintegrasi dan memenuhi syarat kesehatan lingkungan.

SBS-P Jambi yang di ketuai oleh Suwaibatul Aslamiya dan wakilnya Yusnaini, berkonsep masyarakat peduli lingkungan yang berkeadilan gender.

Dengan berbagai kegiatan yang ada di SBS-P Jambi, melahirkan pengrajin-pengrajin sampah yang juga sangat berkontribusi dalam pengurangan sampah di Jambi.

Baca juga: PKLH UIN Jambi Edukasi Masyarakat Tentang Pengolahan Sampah dan Berbagi Eco Enzyme Gratis

Yusnaini pengrajin sampah yang tergabung dalam SBS-P Jambi mengatakan sampah yang tidak bernilai ekonomis dapat menjadi sesuatu yang bernilai.

"Jika tau caranya, sampah dapat di buat menjadi berbagai macam benda yang bernilai ekonomis," jelasnya.

"Seperti kertas HVS dan kertas koran bisa dibuat menjadi tempat pena, tempat telur, tempat tisu berbagai ukuran, guci, dan lain-lain. Untuk plastik Asoy bisa di buat boneka-boneka, gantungan kunci. Untuk bungkus kopi dan bungkus-bungkus lain bisa dibuat jadi wadah permen, tas-tas dan lain sebagainya. Untuk kertas undangan, kalender, brosur bisa dibuat menjadi kalung dan tasbih. Plastik gelas ale-ale dibikin tempat minuman gelas," tambahnya.

Sedangkan untuk peminat dari kerajinan sampah sendiri, dari plastik yang paling kurang diminati.

"Untuk minat pembeli ada, dan yang paling diminati ialah kerajinan dari kertas, sedangkan yang paling tidak banyak diminati bahkan tidak ada peminat itu tas-tas," lanjutnya.

"Kita disini hanya mencoba memanfaatkan yang sebelumnya tidak bermanfaat, dan mencoba membantu Jambi," tutupnya.

Baca juga: Punya 5 Armada Baru, DLH Tanjabbar Atasi Masalah Sampah Sampai ke Wilayah Ulu

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved