PKLH UIN Jambi Edukasi Masyarakat Tentang Pengolahan Sampah dan Berbagi Eco Enzyme Gratis
Berita Jambi-Eco Enzyme memiliki multi manfaat seperti sebagai cairan pembersih lantai dan kaca, pupuk cair tanaman..
Penulis: Fitri Amalia | Editor: Nani Rachmaini
TRIBUNJAMBI.COM - Dalam rangka memperingati Hari Peduli Sampah Nasional 2022, Pusat Kajian Lingkungan Hidup (PKLH) dan Tim Green Sutha melalukan edukasi pengolahan sampah organik rumah tangga menjadi Eco Enzyme sekaligus berbagi Eco Enzyme Sutha secara gratis kepada masyarakat Kota Jambi (20/2/22).
Kegiatan ini dilaksanakan di lokasi Car Free Day (CFD) Kawasan Kantor Gubernur Jambi, dengan cara face to face, Mahasiswa Duta Green Sutha bercerita langsung mulai dari pengenalan, kegunaan, cara membuatan hingga manfaat eco enzyme secara personal kepada masyarakat yang hadir.
Hal ini dilakukan agar masyarakat tertarik dan mengetahui cara mengelola sampah organiknya sendiri dari rumah.
Setelah diskusi masyarakat tersebut akan mendapatkan sebotol Eco Enzyme Sutha dan brosur yang berisi petunjuk penggunaannya.
Kegiatan tersebut dihadiri langsung oleh Rektor UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi dan Wakil Rektor I. Dalam pengantarnya Prof Suaidi, M.A., Ph.D mengatakan, "Sampah merupakan permasalahan global yang berdampak panjang, jumlah tumpukan sisa konsumsi masa lalu, sekarang, hingga masa akan datang hanya akan terus bertambah. Sebagai mahluk hidup manusia hampir bisa dipastikan akan selalu menghasilkan sampah dalam setiap waktunya, maka sudah sepatutnya sampah tersebut diolah bukan hanya ditumpuk menjadi gunungan sampah atau TPA."
“Melalui filosofi Sustainable Development Goals UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi berpartisipasi aktif mengatasi problem riil yang dihadapi masyarakat, dimulai dari pengelolaan sampah yang berkelanjutan dan mengajak seluruh lapisan masyarakat aktif untuk sadar tentang pentingnya mengolah sampah dari rumah.” ujarnya.
Menurut Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sekitar 40% sampah yang terkumpul di TPA berupa sampah organik sepertu sisa makanan, kayu, ranting, daun dan lain-lain, dan 69,5% dari total sampah organik tersebut adalah sisa makanan, sedangkan sumber sampah terbesar yaitu berasal dari rumah tangga yaitu sebanyak 42,3%.
Maka sangat penting bagi masyarakat mempelajari cara pengelolaan sampah organik dari rumah masing-masing, terutama karena sampah organik sangat mudah busuk sehingga menghasilan bau yang tidak enak dan tentunya mencemari lingkungan.
Dengan adanya pengolahan sampah organik menjadi Eco Enzyme Sutha yang dilakukan secara rutin, PKLH dan Tim Green Sutha telah mengurangi jumlah sampah yang dibuang ke TPA.
Syukrya Ningsih, M.Si selaku Ketua PKLH UIN Jambi menyampaikan Eco Enzyme memiliki sisi positif yang sangat banyak selain mengurangi jumlah sampah yang dibuang begitu saja ke lingkungan.
Eco Enzyme memiliki multi manfaat seperti sebagai cairan pembersih lantai dan kaca, pupuk cair tanaman, pembasmi serangga hingga dapat digunakan sebagai detox tubuh dengan cara merendam kaki dengan larutan eco enzyme dan air hangat.
"Maka, dengan mengolah sampah organik dari rumah masing-masing setiap masyarakat dapat menghemat anggaran untuk membeli kebutuhan rutin rumah tangga seperti cairan pembersih dan lain sebagainya," pungkasnya. (*)
Baca juga: Festival Eco-enzyme, ke Depan UIN akan Produksi Massal