Perang Rusia Ukraina

Jauh Lebih Mematikan, Milisi Pendukung Rusia Tembakkan Roket Termobarik di Ukraina

Sebuah video yang menunjukkan aksi milisi yang didukung Rusia meluncurkan roket termobarik yang kontroversial.

Editor: Teguh Suprayitno
AFP/VASILY MAXIMOV
TOS-1 Rusia menembak saat forum militer internasional Army-2015 di Kubinka, luar Moskwa, 16 Juni 2015. 

Muatan kedua kemudian meledakkan awan, menghasilkan bola api besar, gelombang ledakan besar, dan ruang hampa yang menyedot semua oksigen di sekitarnya.

Senjata tersebut dapat menghancurkan bangunan yang diperkuat, peralatan, dan membunuh atau melukai orang.

Senjata ini digunakan untuk berbagai tujuan dan datang dalam berbagai ukuran, termasuk senjata untuk digunakan oleh tentara individu seperti granat dan peluncur roket genggam.

Versi peluncuran udara besar juga telah dirancang, khusus untuk membunuh pembela di gua dan kompleks terowongan. Pada tahun 2003, Amerika Serikat (AS) pernah menguji bom seberat 9.800 kg, yang dijuluki "Ibu dari semua bom".

Empat tahun kemudian, Rusia mengembangkan perangkat serupa, "Bapak semua bom".

Ini menciptakan ledakan yang setara dengan bom konvensional seberat 44 ton, menjadikannya perangkat peledak non-nuklir terbesar di dunia.

Mengingat dampaknya yang menghancurkan bom termobarik terutama digunakan di lingkungan perkotaan.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Video Milisi yang Didukung Rusia Luncurkan Roket Termobarik di Ukraina"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved