Amerika Sebut Rusia Rekrut Tentara Bayaran dari Suriah untuk Gempur Ukraina
Rusia berusaha merekrut warga Suriah menjadi prajurit bayaran untuk berperang di Ukraina guna mendukung invasi Moskow.
TRIBUNJAMBI.COM, WASHINGTON – Rusia dikabarkan tengah berusaha merekrut warga Suriah menjadi prajurit bayaran untuk berperang di Ukraina.
Kabar itu dikatakan oleh seorang pejabat senior di Kementerian Pertahanan Amerika Serikat.
Meski demikian dia tidak menjelaskan berapa banyak warga Suriah yang ingin direkrut Rusia. Selain itu juga tidak ada bukti pejuang Suriah telah tiba di Ukraina sejauh ini.
Seperti diberitakan The Guardian, Selasa (8/3/2022) upaya perekrutan warga Suriah oleh Rusia pertama kali dilaporkan situs berita Suriah, DeirEzzor24.
Media tersebut mengatakan, Moskow mencari sukarelawan pengawal pasukan militer dengan kontrak enam bulan dengan bayaran antara 200 dolar AS hingga 300 dolar AS per bulan.
The Wall Street Journal melaporkan, beberapa tentara bayaran Suriah sudah berada di Rusia dan bersiap untuk memasuki medan pertempuran di Ukraina.
Selain itu, Rusia juga telah mengerahkan pasukan Chechnya di Ukraina, menurut pemimpin Chechnya, Ramzan Kadyrov.
Baca juga: Inilah Daftar Negara yang Menjadi Musuh Rusia, Ada Tetangga Indonesia
Pekan lalu, Oleksiy Danilov, yang menjabat sebagai sekretaris dewan keamanan dan pertahanan nasional Ukraina, menuduh bahwa satu unit pasukan khusus Chechnya telah dikirim untuk membunuh presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy.
Danilov mengatakan Ukraina telah menerima petunjuk dari dalam badan intelijen FSB Rusia dan telah mencegat dan membunuh regu Chechnya di pinggiran Kyiv.
Menurut Pentagon, belum ada tanda-tanda tentara Belarus mengambil bagian dalam invasi Rusia ke Ukraina atau bahkan bersiap untuk ambil bagian, meskipun ada laporan bahwa mereka mungkin dikirim ke garis depan.
Baca juga: Uni Eropa Janji Kirim Senjata, Ukraina Siapkan Kejutan untuk Rusia
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pentagon: Rusia Rekrut Warga Suriah Jadi Tentara Bayaran di Ukraina