DPRD Provinsi Jambi
Hampir Semua Daerah di Jambi Alami Konflik Lahan, DPRD Jambi Terima 107 Konflik, 25 Sedang Didalami
Berita Jambi-Hampir semua Kabupaten/Kota di Provinsi Jambi mengalami konflik lahan.
Penulis: Hasbi Sabirin | Editor: Nani Rachmaini
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI- Hampir semua Kabupaten/Kota di Provinsi Jambi mengalami konflik lahan.
Pihak DPRD Provinsi Jambi telah bentuk pansus dan mendeteksi untuk penyelesaian.
Untuk diketahui, kasus konflik lahan yang terjadi di Jambi, sebagai besar melibatkan antara masyarakat dan perusahaan, perusahaan dan perusahaan serta individu dan kelompok lainnya.
Tim Pansus DPRD Jambi hingga kini terus mencari penyelesaian dari persoalan konflik lahan di Jambi sesuai tugas dan kewenangannya. Bahkan, dalam kurun waktu 6 bulan DPRD Jambi telah menerima sebanyak 107 kasus persoalan konflik lahan di Jambi yang berasal dari masyarakat, NGO, maupun pemerintah.
Hal itu diungkapkan oleh Ketua Pansus konflik lahan Wartono sekaligus anggota DPRD Provinsi Jambi.
Melalui surat keputusan DPRD Provinsi Jambi nomor 13 tahun 2021, maka dibentuklah Pansus Konflik Lahan dari DPRD Jambi. Pansus konflik lahan ini juga mempunyai tujuan dan maksud baik agar menemukan jalan solusi terbaik dalam persoalan konflik lahan di Jambi.
"Kita berharap dengan dibentuknya Pansus konflik lahan di DPRD Jambi ini akan muncul rekomendasi solusi yang bisa dilaksanakan secara bersama. Menurutnya, langkah-langkah yang strategis penting untuk dilakukan demi menyelesaikan konflik lahan yang ada di Jambi," kata Wartono.
Sejauh ini, DPRD Jambi telah menerima sebanyak 107 kasus konflik dari berbagai pihak. Dari jumlah tersebut, 25 konflik lahan di antaranya telah dilakukan pendalaman baik dari konflik lahan yang terjadi di sektor kehutanan HTI maupun perkebunan HGU di Provinsi Jambi.
Adapun 25 konflik lahan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Kelompok tani dari masyarakat Desa Sumber Jaya dengan PT Fajar Pematang Indah Lestari di Kabupaten Muarojambi dengan luas lahan 322 hektar.
2. Kelompok tani TOL dari masyarakat Desa Tarikan dengan PT Kumpeh Karya Lestari di Muarojambi dengan luas lahan 1008,5 hektar.
3. Kelompok tani Pantang Mundur dengan PT WiraKarya Sakti (WKS) di Muarojambi dengan luas lahan 2.610 hektar.
4. Kelompok tani Napal Abadi dengan PT Rimba Hutan Mas (RHM) di Muarojambi dengan luas lahan 494 hektar
5. Kelompok tani Suka Maju dengan PT Kaswari Unggul di Tanjung Jabung Timur dengan luas lahan 156,9 hektar
6. Kelompok tani Desa Rantau Karya dengan PT Kaswari Unggul di Tanjung Jabung Timur luas lahan 169 hektar.
7. Kelompok tani Desa Teluk Dawan dengan PT Kaswari Unggul di Tanjabtim luas lahan 156,38 hektar.
8. Kelompok tani Desa Kuala Dendang dengan PT Kaswari Unggul di Tanjabtim luas lahan 189 hektar.
9. Kelompok Desa Catut Rahayu dengan PT Kaswari Unggul di Tanjabtim luas lahan 320 hektar
10. Kelompok tani Desa Suka Maju, Desa Rantau Karya, Pandan Lagan dengan PT Kaswari Unggul di Tanjabtim luas lahan 189 hektar di Desa Kuala Dendang, dan 156,38 hektar di Desa Teluk Dawan.
11. Kelompok tani Makmur Bersama, kelompok tani Mandiri dengan PT Bukit Barisan Indah Prima (BBIP) di Tanjabtim luas lahan 350 hektar.
12. Kelompok tani pemuda Simpang Tuan Kecamatan Mendahara Ulu, dengan PT BBIP di Tanjabtim luas lahan 80 hektar.
13. Kelompok tani 9 desa dengan PT Dasa Anugerah Sejati di Tanjung Jabung Barat luas lahan 9.077 hektar.
14. Kelompok tani Senandung Bersama dengan PT Wirakarya Sakti (WKS) di Tanjabbar luas lahan 211 hektar.
15. Forum masyarakat Teluk Nilau, dengan PT Wirakarya Sakti (WKS) di Tanjabbar luas lahan 1000 hektar.
16. Kelompok 7 orang rimba, dengan PT Sari Aditya Loka (SAL) di Sarolangun dan Merangin luas lahan 19.701,15 hektar di PT SAL-1 dan 14.166 hektar di PT SAL-2.
17. Kelompok tani Hutan Rimbo Lestari dengan PT Agrindo Panca Tunggal Perkasa (APTP) di Sarolangun luas lahan 40 hektar.
18. Kelompok tani Sumber Hutan Rezeki dengan PT Wirakarya Sakti (WKS) di Batanghari luas lahan 1.500 hektar
19. Kelompok Panglimo Berambai dengan PT Wirakarya Sakti (WKS) di Batanghari luas lahan 3.142,29 hektar
20. Kelompok SAD 113 dengan PT Berkat Sawit Utama di Batanghari luas lahan 3.550 hektar
21. Kelompok tani Sekato Jaya dengan PT Wirakarya Sakti (WKS) di Tebo luas lahan 1.500 hektar
22. Kelompok Tani Linggur Indah dengan PT Satya Kisma Usaha di Tebo luas lahan 81 hektar
23. Kelompok tani Sepakat dengan PT Persada Alam Hijau (PAH) dan PT Citra Manunggal Mandiri di Tebo luas lahan 1.739 hektar.
24. Kelompok tani Desa Penapalan dengan PT Tebo Indah di Tebo luas lahan 22,5 hektar.
25. Kelompok tani Desa Olak Kemang, Ale Mandiri dan Sumber Jaya dengan PT LKU di Tebo luas lahan 700 hektar.
(tribunjambi.com/ Hasbi Sabirin)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jambi/foto/bank/originals/wartono-ketua-pansus-konflik-lahan-xox.jpg)