Kisah Unik di Balik Nama Desa Sekernan di Muarojambi, Ini Hubungannya dengan Kerajaan Sultan Thaha

Berita Muarojambi-Kabupaten ini cukup unik, dimana dia mengelilingi Kota Jambi dan berbatasan dengan beberapa daerah

Penulis: Muzakkir | Editor: Nani Rachmaini
Muzakkir/tribunjambi
Salah satu pertunjukan di Desa Sekernan 

Salah satu yang dapat dibuktikan adanya makam Jenang Buncit yang tewas Diujung Tanjung Tebo karena di bunuh Belanda di saat Mengambil Air Wudhu.

Konon ceritanya Jenang Buncit ini memang mirip dengan perawakan tubuh Sultan Taha. Kemudian ada lagi terdapat nama-nama yaitu jenang M.Nuh, Kedemang Samad, Abdul Latis dan lain-lain.

Sekitar Tahun 1903, kepepimpinan disebut sebagai penghulu. Itu diawali kepemimpinan penghulu Abdul Latis alias Copot. Sehingga sejak saat itu sampai sekarang sudah 14 orang yang Menjadi Penghulu Atau Kepala Desa di Desa Sekernan.

Pada tahun 1960 barulah seorang Penghulu atau Kepala Desa dipilih Lansung secara Demokrasi oleh rakyat, dan sejak saat itu yang menjadi Kepala Desa.

Menurut Kepala Desa, Alamsyah, Desa Sekernan pada saat ini tidak lagi seluas asalnya. Yang semula berbatasan Dengan Desa Tanjung Katung Dan Jambi Kecil, namun sekarang hanya berbatasan Dengan Desa Tunas Baru, ini terjadi Pada Tahun 1976 dimana oleh pemerintah melalui departemen sosial RI di Pematang Sialang ( Desa Tunas Baru Dalam) dijadikan Proyek Transmigrasi lokal yang pematang sialang tersebut Bagian dari Desa Sekernan. Maka sesuai dengan perkembangannya, pemukiman transmigrasi tersebut dijadikan Suatu desa Pemekaran dari Desa Sekernan.

Namun perkembangan Penduduk di Pematang Sialang (Daerah Trasmigrasi Lokal) saat itu dari hari kehari semakin berkurang Sehingga Pada tahun 1983 Oleh Pemerintah Pusat Sesuai dengan Permendagri Nomor.4 Tahun 1981 bagi Desa yang Penduduknya kurang dari 100 KK akan digabung ke Desa Tetangga.

Oleh karena itu, bersama Almarhum M.Yasin Rusli (Kepala Desa Sekernan) saat itu karena Desa Sekernan Pada Saat itu terdiri dari enam Dusun yaitu Lopak Liring, Dusun Jelmu Lamo, Dusun Agan Jaya z Dusun Putri Gadis, Dusun Tunas Mudo dan Dusun Tuna Baru.

"Berdasarkan sejarah yang kami dapat dari orang tuo-tuo yang Masih Hidup sebenarnya Desa sekernan Berdiri tidak disyahkan oleh suatu Keputusan Gubernur atau lainnya namun Keberadaannya tetap diakui oleh Pemerintah," kata Alamsyah. (*)

Sumber: Tribun Jambi
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved