Munarman Sebut FPI Selalu Dikaitkan dengan ISIS Meski Telah Dibubarkan, Singgung Rizieq Shihab

Munarman kembali menjalani sidang lanjutan perkara yang menjeratnya di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Timur, Rabu (16/2/2022).

Editor: Teguh Suprayitno
Istimewa
Munarman ditangkap Densus 88. 

TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA -Munarman, terdakwa perkara dugaan tindak pidana terorisme mengatakan, banyak pernyataan yang seakan-akan Front Pembela Islam (FPI) pemerintah berkaitan erat dengan jaringan terorisme ISIS.

Meski organisasi masyarakat itu sudah lama dibubarkan pemerintah.

Hal itu diungkapkan Munarman saat menjalani sidang lanjutan perkara yang menjeratnya di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Timur, Rabu (16/2/2022).

Pernyataan itu muncul saat tim kuasa hukum Munarman, Aziz Yanuar menanyakan terkait nama FPI yang masuk dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP) dan dakwaan dalam perkara tersebut.

Padahal kata Aziz, sejumlah nama atau oknum anggota FPI yang masuk dalam BAP tidak menjadi terdakwa seperti Munarman.

"Terkait dengan organisasi FPI yang beberapa kali dilibatkan di BAP dakwaan. Padahal tidak menjadi terdakwa di sini. Bisa diceritakan terkait Front Pembela Islam ini, beberapa oknumnya yang memang diduga terindikasi kasus-kasus pidana, sebagai keterlibatan di FPI apa yang dilakukan terkait pelanggaran hukum baik dari FPI?" tanya Aziz.

Hal itu didasari karena adanya beberapa anggota yang disebut Munarman sebagai oknum, turut terjaring dalam tindak pidana.

Padahal secara nyata kata Munarman, oknum anggota FPI yang terjerat tindak pidana terorisme itu sebenarnya telah dikeluarkan sebagai anggota FPI.

Munarman menyebut salah satu nama eks Ketua Umum FPI Lamongan, Zainal Anshori yang bergabung pada Jamaah Ansharut Daulah (JAD).

"Misalnya Zainal Anshori itu memang dia ketua FPI Lamongan sampai dengan tahun 2010 jadi sebelum dia bergabung ke JAD itu dia diberhentikan," kata Munarman.

Baca juga: Eks Sektretaris FPI Munarman Disebut Sudah Berbaiat Kepada Pimpinan ISIS Sejak 2014

Namun kata eks Sekum FPI itu, yang terjadi pada pemberitaan di media massa malah menyebut kalau Zainal Anshori bergabung dengan FPI setelah menjadi anggota JAD.

Menurut dia, pemberitaan tersebut nerupakan bentuk kesalahan informasi terhadap Zainal.

"Ketika ISIS muncul, ada JAD lagi berdiri, dia (Zainal) ditunjuk. Tapi media menyebut seolah-olah Zainal Anshori ini menjadi FPI atau JAD side job. Di situlah miss leading-nya," katanya.

Lebih jauh, Munarman akhirnya mengungkit pembubaran FPI.

Hal itu kata dia, berdasar pada isi beberapa ceramah Muhammad Rizieq Shihab yang disebut seolah-olah mendukung ISIS. Padahal kata dia, itu tidak sesuai.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved