Pembunuhan Guru
Penikam Guru Ati Rohaeni Hingga Tewas Terancam Hukuman Mati, Anak Juga Setuju
Dikatakan Kapolsek Coblong Kompol Nanang Sukmawijaya, penusukan yang dilakukan pelaku diduga kuat bukan tindakan spontan.
Nono mengaku, pisau yang dipakai menusuk mantan istrinya adalah pisau yang ditemukannya di warung.
"Saya nemu pisaunya di gerobak, saya pegang, spontan saja," ujarnya.
Hukuman Mati
Sementara, ditemui di kediamannya, anak sulung korban, Kristiani Nur Cahyo mengaku mengaku sudah mengikhlaskan kepergian ibunya.
"Bagi kami, beliau itu bukan hanya sosok ibu, tapi juga ayah. Ibulah yang membesarkan saya dan adik saya, dan membiayai kami sampai kuliah dan lulus," katanya.
Kris bilang, meski ibu sudah tiada, pernikahan adiknya, Restu (22) tetap mereka laksanakan sesuai rencana.
"Insya Allah akan tetap kali laksanakan karena itu keinginan beliau. Rencananya pernikahan akan dilakukan, Sabtu 12 Februari nanti," katanya.
Menurut Kris, ayah kandung mereka, memang sosok yang temperamental.
"Ayah memang tempramen orangnya. Suka emosian. Tapi, apa yang dia lakukan kemarin itu, saya pikir sudah melebihi batas kewajaran," katanya.
Kris berharap ayahnya mendapatkan hukuman yang setimpal.
"Kami mengikhlaskan kepergian ibu. Tapi, hukum tetap harus berjalan. Pelaku harus diadili seadil-adilnya. Saya juga ingin ayah jera dan merasa menyesal seumur hidup," ujarnya.(nazmi abdurahman/muhamad nandri)
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Nasib Nono, Pria yang Rampas Nyawa Guru Ati di Sekolah, Terancam Hukuman Mati, Sang Anak Setuju
Baca juga: Tragis Nasib Guru di Bandung Perut Ditusuk Pisau dan Tewas di Pelukan Mantan Suami