Nasib Penjahit di Jambi yang Terancam Maraknya Penjualan Online

Iria Fahmi pemilik dari outlet penjahit Rice terlihat sedang menservis baju konsumenya ketika Tribunjambi.com singgah ke tempatnya.

Penulis: M Yon Rinaldi | Editor: Teguh Suprayitno
Tribunjambi/M Yon
Iria Fahmi (65) berhasil menyekolahkan anaknya hingga mendapatkan gelar master dari hasil menjahit. 

TRIBUNJAMBI COM, JAMBI - Iria Fahmi pemilik dari outlet penjahit Rice terlihat sedang menservis baju konsumenya ketika Tribunjambi.com singgah ke tempatnya.

Di dinding tempat jahit ini terdapat beberapa baju dinas polisi tergantung.

"Baju itu baru selesai dipermak," ujarnya beberapa waktu yang lalu.

Iria mengatakan semenjak penjualan online makin banyak dia semakin kekurangan order pembuatan baju.

"Hampir tidak ada yang buat baju lagi, tidak seperti dulu," katanya.

Saat ini pelangannya hanya menservis atau mempermak pakainya.

Biasanya mereka beli online, jika kebesaran dibawa ke sini untuk disesuaikan ujarnya.

Namun, walaupun sudah tidak ada lagi yang memesan untuk membuat baju, dia masih tetap setia membuka usaha jahit ini.

Bagi Fahmi dengan masih bukanya usaha jahit, selain mengisi waktu luang dia sambil mengenang perjuangannya membesarkan anak-anaknya hingga jadi orang yang berguna di Jambi.

Baca juga: Penjahit di The Hok Ini Sukses Mengantarkan Anak-anaknya Menjadi Dosen

Sepasang anak Fahmi saat ini telah menjadi dosen di dua universitas yang ada di Jambi.

Si sulung menjadi dosen di Universitas Jambi, sedangkan si bungsu menjadi dosen di Universitas Batanghari.

Fahmi menceritakan dia menyekolahkan anak-anaknya hingga dapat gelar Master dari hasil menjahit pakaian ini.

Perjuangan Fahmi sendiri tidak muda, awal mulai dia merantau ke Jambi hanya bermodalkan gunting untuk memotong kain.

Tidak langsung membuka usaha jahit, dia sempat bekerja sama orang di pasar tingkat pasar Jambi sebagai penjahit di sana.

Setlah merasa mapan, dia mulai memberanikan diri membuka usaha jahitnya.

Kala itu dia menyewa tempat di sebelah polwi, saat ini namanya Polda.

"Duku biaya sewa Rp125 ribu pertahun, karena tidak ada uang saya menyewa setengah tahun," katanya.

Perlahan tapi pasti kualitas jahitan pria asal Sumatera Barat ini mulai di sukai masyaratak hingga akhirnya dia membeli rumah di Jalan Bangau 2, The Hok Kota Jambi.

Di sinilah dia mulai fokus memberikan pendidikan yang terbaik untuk putra putrinya hingga berhasil menjadi dosen. ( Tribun Jambi.com / M Yon Rinaldi ).

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved