Perewa Bermotor, Geng Motor, Keonaran Pelajar yang Meresahkan

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memuat kosakata perewa. Setidaknya ada tiga definisi perewa, yakni pemberani; perisau; pengacau; orang yang buruk kelakuan.

Maka kiranya frasa ini, perewa, bisa disematkan pada sekelompok remaja, anak di bawah umur, yang berbuat onar kadung disebut geng motor.

Kasus terbaru para perewa ini, mereka melukai seseorang di kawasan Simpang Mayang, Sabtu (15/1) pukul 00.15 WIB.

Mereka membawa senjata tajam. Mereka menyerang membabi buta begitu saja sehingga korban harus dibawa ke rumah sakit.

Kini, perewa geng motor ini sudah diringkus oleh kepolisian pada Minggu (16/1). Dan seperti kasus yang sudah-sudah, mereka berstatus pelajar.

Tentu ini memprihatinkan. Setelah sempat ramai kelompok-kelompok perewa bermotor berbuat onar – dengan merusak dan menyerang orang –  ulah ini sempat mereda.

Baca juga: Bacok Warga di Warung Sate, 5 Anggota Geng Motor di Kota Jambi Ditangkap Polisi, Semua Masih Pelajar

Baca juga: Gerombolan Diduga Geng Motor di Kota Jambi Serang Warga Simpang Mayang, 1 Orang Luka Bacok di Wajah

Dan siapa nyana, peristiwa ini kembali terjadi. Pola-polanya pun nyaris sama. Pelaku di bawah umur, bermotor dan beraksi saat malam atau bahkan dini hari.

Sudah seharusnya orang tua mengambil peran atas fenomena ini.

Tak terkecuali dinas pendidikan dan kepolisian. Jangan sampai, tindakan diambil ketika tindak kriminal oleh perewa anak-anak ini sudah terjadi.

Mencegah tentu lebih baik dari pada mengobati. Maka semua pihak perlu mengambil tindakan preventif. Perlu kerja bersama, perlu kerja bersinambungan untuk menekan kriminalitas para pelajar. (*)

Baca juga: Gerombolan Diduga Geng Motor di Kota Jambi Serang Warga Simpang Mayang, 1 Orang Luka Bacok di Wajah