Kekuasaan Soekarno Jatuh, 3 Pesan Soeharto pada Dewi Soekarno Teruangkap
Artikel ini membahas tentang kisah Soeharto dan pertemuannya dengan Ratna Sari Dewi di akhir kekuasaan Soekarno
Penulis: Heri Prihartono | Editor: Heri Prihartono
Aiko juga bercerita, pada tanggal 20 Maret 1966, Soeharto pernah bermain golf dengan Dewi.
Menurut pemberitaan media Jepang, Asahi Shimbun, tanggal 23 Maret 1966, saat bermain golf, Soeharto menawarkan tiga opsi terkait nasib Soekarno.
Pertama, pergi ke luar negeri untuk beristirahat.
Kedua, tetap tinggal sebagai presiden sebulan saja.
Ketiga, mengundurkan diri secara total.
Soeharto menyarankan opsi pertama dan menyarankan Jepang atau Mekkah sebagai tempat peristirahatan.
"Belakangan, Dewi memberikan kesaksian kepada saya bahwa begitu mendengar tiga opsi saran Soeharto itu, Dewi menyadari bahwa ia dan suaminya telah kalah dalam pertandingan ini," tulis Aiko.
Di lain sisi, Ibu Tien saat itu marah besar ketika tahu suaminya Soeharto bertemu dengan istri Soekarno
Peristiwa G30S 1965 mengubah kestabilan politik dan keamanan negara Indonesia.
Soekarno dianggap jadi sosok yang harus bertanggung jawab atas peristiwa pemberontakan PKI itu.
Sampai turun Surat Perintah 11 Maret 1966 (Supersemar) yang kontroversial tersebut.
Dalam isian Supersemar, Soekarno selaku presiden Republik Indonesia menginstruksikan agar Pangkopkamtib Mayjen Soeharto agar mengambil tindakan yang dianggap perlu untuk mengatasi situasi keamanan dalam negeri yang buruk kala itu.
Berbekal instruksi tersebut, Soeharto bergerak melaksanakan perintah pemulihan keamanan.
Orang yang dianggap dekat dengan Bung Karno pun ditanyai perihal G30S oleh Soeharto.
Termasuk istri Soekarno yang berasal dari Jepang, Ratna Sari Dewi Soekarno.