Wali Kota Bekasi Ditangkap

Ketua Golkar Kota Bekasi Tak Terima Ayahnya Ditangkap KPK, Ghufron: Biasa Anak Bela Ayah

Ade Puspitasari putri dari Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menilai penangkapan ayahnya oleh KPK dinilai bermuatan politis

Editor: Rahimin
istimewa
Ketua DPD Golkar Kota Bekasi Ade Puspitasari yang juga putri Wali Kota Bekasi nonaktif Rahmat Effendi yang ditangkap dalam OTT KPK, Rabu (5/1/2022). Ketua Golkar Kota Bekasi Tak Terima Ayahnya Ditangkap KPK, Ghufron: Biasa Anak Bela Ayah 

TRIBUNJAMBI.COM - Penangkapan Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi membuat anaknya tidak terima.

Ade Puspitasari, anak dari Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi yang tidak terima ayahnya terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) di Bekasi, Jawa Barat, Rabu (5/1/2022) lalu.

Ade Puspitasari bilang, OTT terhadap ayahnya bersama 13 orang lainnya itu bermuatan politis.

Pernyataan Ade Puspitasari tersebar dalam video di akun Instagram @infobekasi.coo.

Di video berdurasi 1.40 menit itu, Ade Puspitasari mengaku tak ada transaksi suap yang berlangsung di rumah dinas Wali Kota Bekasi saat KPK membekuk ayahnya.

Dijelaskan Ade Puspitasari, tak ada uang sepeser pun yang dibawa bersama Rahmat Effendi sebagaimana dijelaskan KPK dalam konferensi pers penetapan tersangka, Kamis (6/1/2022).

"Saksinya banyak, staf yang di rumah itu saksi semua. Bagaimana Pak Wali dijemput di rumah, bagaimana Pak Wali hanya membawa badan. KPK membawa badan Pak Wali, tidak membawa uang sepeser pun," kata Ade Puspitasari seperti dikutip Kompas TV, Sabtu (8/1/2022).

Ade Puspitasari mengatakan, uang yang disita KPK hasil pengembangan penyelidikan dari pihak ketiga, bukan uang saat KPK menangkap Rahmat Effendi.

"Bahwa Pak Wali bersama KPK tidak membawa uang dari pendopo. Uang yang ada di KPK itu uang yang ada di iuaran dari pihak ketiga, dari Kepala Dinas, dari Camat. Itu pengembangan, tidak ada OTT," kata Ade Puspitasari.

Ade Puspitasari menduga, ada pihak yang sengaja menjerumuskan Rahmat Effendi untuk terkena kasus korupsi.

Menurutnya, penangkapan Rahmat Effemdi menjadi bagian dari pembunuhan karakter kepada ayahnya dan juga Partai Golkar.

"Ini pembunuhan karakter, memang ini kuning (Golkar) sedang diincar. Kita tahu sama tahu siapa yang mengincar ini. Tapi nanti di 2024, jika kuning koalisi dengan oranye, matilah yang warna lain," katanya.

Atas pernyataan itu, KPK menegaskan OTT terhadap Rahmat Effemdi sesuai prosedur hukum yang berlaku.

"Kami tegaskan seluruh kegiatan tangkap tangan KPK tersebut dilakukan sesuai prosedur hukum yang berlaku," kata Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri melalui keterangan tertulis, Minggu (9/1/2022).

Dikatakan Ali Fikri, KPK telah melakukan dokumentasi secara detail, baik foto maupun video dalam proses tangkap tangan  itu.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved