Berita Tanjabbar
Buaya Ditangkap Warga di Bram Itam karena Masuk Kebun Kini Dibawa ke TPS BKSDA Jambi
Berita Tanjabbar-Seekor buaya muara yang ditangkap warga di Desa Jati Emas Kecamatan Bramitam kini sudah dibawa ke Tempat Penyelamatan Satwa
Penulis: Danang Noprianto | Editor: Nani Rachmaini
TRIBUNJAMBI.COM, KUALATUNGKAL - Seekor buaya muara yang ditangkap warga di Desa Jati Emas Kecamatan Bramitam kini sudah dibawa ke Tempat Penyelamatan Satwa Badan Konservasi Sumber Daya Alam (TPS BKSDA) Jambi.
Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Desa Jati Emas, Mizan yang mengatakan buaya tersebut telah dibawa pihak BKSDA pada Rabu (5/1/2022) malam.
"Sudah dibawa BKSDA tadi malam bang," ucapnya, Kamis (6/1/2022).
Sebelumnya, seekor buaya muara berukuran lebih kurang 1,5 meter berhasil ditangkap warga RT 2 Dusun Teladan Desa Jati Emas, Kecamatan Bramitam.
Penangkapan ini dikatakan Mizan karena buaya tersebut telah masuk ke parit kecil anak sungai Bramitam di kebun warga dekat pemukiman sehingga dianggap meresahkan.
Dikatakan Mizan buaya tersebut sering muncul di Sungai Bramitam yang memang menjadi habitatnya.
Mizan mengatakan masuknya buaya ini diduga karena terbawa arus banjir yang terjadi beberapa waktu lalu.
"Buaya itu kemarin masuk waktu musim banjir bang, Sebelumnya belum pernah ada masuk buaya di wilayah tersebut," jelasnya.
Penangkapan buaya sendiri dilakukan oleh warga pada Selasa (4/1/2022) malam hari.
"Proses penangkapannya kemarin masyarakat warga RT 02 Dusun Teladan beramai ramai menangkap menggunakan alat seadaanya berupa jaring," jelasnya.
"Buayanya digiring masuk parit kecil lalu ditangkap dengan jaring," tambahnya.
Koordinator TPS BKSDA Jambi, Syahroni saat di konfirmasi mengatakan bahwa pihaknya telah mengamakan seekor buaya hasil konflik warga di Sungai Bramitam, Tanjabbar.
"Ini sudah kami amankan (buaya) sepanjang 2 meter, ini sudah muncul di pemukiman dan perkebunan warga jadi ditangkap sama warga," ujarnya saat di konfirmasi melalui sambungan telepon.
Ia mengatakan bahwa Sungai Bramitam merupakan wilayah home ring atau habitat buaya muara.
"Kalau sudah masuk perkampungan dan kebun warga tentu berbahaya, kami mengimbau kepada masyarakat untuk saat ini jangan dahulu mandi atau beraktivitas di sungai, Karena dimungkinkan masih ada beberapa buaya disana," ujarnya