Berita Sarolangun
Pelaku Penembakan di lokasi PETI Belum Tertangkap, Polres Sarolangun Kantongi Identitas Pelaku
Polres Sarolangun terus melakukan penyelidikan kasus penembakan di lokasi penambangan emas tanpa izin (PETI) di Desa Lubuk Bedorong, Kecamatan Limun.
Penulis: Rifani Halim | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
TRIBUNJAMBI.COM, SAROLANGUN - Polres Sarolangun terus melakukan penyelidikan kasus penembakan di lokasi penambangan emas tanpa izin (PETI) di Desa Lubuk Bedorong, Kecamatan Limun, Sarolangun pada 5 juli lalu.
Kejadian menewaskan korban Anasri (55) warga desa Lubuk Bedorong. Anasri tewas usai ditembak dengan senpi dan mengalami luka mengakibatkan nyawanya melayang. Terduga pelaku yang kini masih menjadi buronan polisi.
Kapolres Sarolangun AKBP Sugeng Wahyudiono berujar, kepolisian terus melakukan pemburuan terhadap terhadap terduga pelaku tersebut.
"Progresnya memang kita sudah seingat saya sudah ada lebih dari empat kali kita coba untuk mengamankan yang bersangkutan ditempat kerjanya," kata Sugeng, Rabu (8/12/2021).
Lanjutnya, upaya yang dilakukan itu pihak kepolisan belum berhasil mengamankan terduga pelaku. Namun, polisi telah berhasil mengantongi identitas terduga pelaku itu.
"Identitasnya sudah betul itu yang bersangkutan yang melakukan perbuatan yang mengakibatkan hilangnya nyawa orang tadi," katanya.
Sugeng menambahkan, gambaran mengenai penghasilan dan kerja terduga juga telah diketahui.
"Gambaran mengenai kerjanya sehari-hari apa penghasilannya dari mana itu sudah kita pegang, jadi tinggal menunggu waktu saja sebenarnya," ungkapnya.
Dirinya menduga tersangka sering mondar mandir di dua wilayah, disekitar wilayah Sarolangun dan terkadang berpindah ke Sumatera Selatan.
"Karena memang keluarga sanak familinya mungkin ada diwilayah Sumatera Selatan yang berbatasan langsung dengan Sarolangun," ujarnya.
Kepolisian juga mengaku telah mendatangi keluarga jauh pelaku. Namun karena hubungan itu mereka belum bisa membantu banyak polisi agar pelaku menyerahkan diri.
"Mungkin karena mereka merasa juga tidak bisa mengendalikan orang ini, karena dia disitu hanya numpang hidup bermalam gitu aja," tambahnya.
"Jadi mungkin itu yang membuat ini agak butuh waktu, tapi yang jelas kita sudah dapat identitas lengkap si pelakunya," sebutnya.
Sementara itu, Informasi yang diperoleh kejadian berdarah itu berawal pada saat korban enggan memberikan uang keamanan dilokasi tambang emas ilegal tersebut.
Dari pengakuan sumber, korban yang gerah tidak ingin lagi memberikan uang kepada sekolompok orang yang mengatasnamakan keamanan dan mengakibatkan korban kehilangan nyawa.