Berita Tanjabtim

Masuki Penghujung Tahun, Ombak Laut Timur Tanjabtim Mulai Mengganas, Ketinggian Hingga 4 Meter

Berita Tanjabtim-Memasuki penghujung tahun 2021, kondisi gelombang di perairan timur Kabupaten Tanjabtim mulai terbilang ekstrem

Penulis: Abdullah Usman | Editor: Nani Rachmaini
TRIBUNJAMBI/ABDULLAH USMAN
Kondisi permukaan air laut di pinggiran pemukiman Kecamatan Mendahara. 

TRIBUNJAMBI.COM, MUARA SABAK - Memasuki penghujung tahun 2021, kondisi gelombang di perairan timur Kabupaten Tanjabtim mulai terbilang ekstrem, Rabu (8/12/21).

Berdasarkan perkiraan BMKG, di mana tertanggal 7-9 Desember kondisi angin kencang dan gelombang tinggi harus diwaspadai. Terutama bagi masyarakat yang beraktivitas sebagai nelayan.

Dikatakan Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Indra S Gunawan menuturkan, memasuki penghujung tahun seperti saat ini, beberapa potensi bencana menjadi perhatian.

Baik itu bencana banjir, angin kencang dan termasuk gelombang tinggi. Mengingat sebagian besar masyarakat Tanjabtim masih banyak mendiami kawasan pesisir dan berprofesi sebagai nelayan, yang rentan akan akan terdampak cuaca buruk.

"Untuk itu kita mengimbau kepada masyarakat terutama nelayan, saat ini untuk waspada akan gelombang tinggi saat melaut. Karena prediksi BMKG tertanggal 7-9 Desember nanti gelombang tinggi masih akan terjadi," jelas Indra.

Terpisah Sulaiman, satu dari nelayan yang berada di Kecamatan Kuala Jambi menuturkan, kondisi ombak di ambang luar saat ini memang mulai mengganas terutama saat malam hari. Ketinggian ombak beragam bahkan hingga tiga meter.

"Ganas-ganasnya itu kalo malam bang, pagi kadang masih jugo ganas. Paling tinggi bisa sampai 4 meteran, " ujarnya.

Lanjutnya, dengan kondisi tersebut sejauh ini para nelayan masih banyak yang melaut meski harus bertarung dengan ombak. Bagi nelayan Tanjabtim persoalan ombak bukan hal baru dan sudah setiap tahun terjadi.

"Bagi yang masih memiliki nyali kuat tentu tidak pengaruh dengan kondisi ombak seperti saat ini, tapi ado jugo beberapa nelayan mulai menepi atau mengurangi jam melaut mereka," pungkasnya. (usn)

Baca juga: Lima Bulan Pasca Kebakaran di Mendahara Tanjabtim, Beberapa Warga Mulai Bangun Rumah Seadanya

Baca juga: Kondisi Gelombang di Laut Tanjabtim Terbilang Normal, Nelayan Malah Keluhkan Minimnya Tangkapan

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved