Tentara Ukraina Bombardir Pasukan yang Didukung Rusia, Putin Buru-buru Hubungi Erdogan

Tentara Ukraina pada akhir Oktober lalu dilaporkan menggunakan drone Bayraktar buatan Turki di area konflik Ukraina dan Rusia, Donbass.

Editor: Teguh Suprayitno
AFP/BIROL BEBEK
Drone Bayraktar TB2 buatan Turki difoto pada 16 Desember 2019 di pangkalan udara militer Gecitkale dekat Famagusta di Republik Turki Siprus Utara (TRNC) yang memproklamirkan diri. Pesawat tnirawak tersebut dikirim ke Siprus utara di tengah meningkatnya ketegangan atas kesepakatan Turki dengan Libya yang memperpanjang klaimnya ke Mediterania timur yang kaya gas. 

TRIBUNJAMBI.COM, MOSKOW - Kelompok sparatis yang didukung Rusia diserang habis-habisan oleh tentara Ukraina menggunakan drone Bayraktar.

Mengetahui itu Presiden Rusia Vladimir Putin kemudian menghubungi pemimpin Turki, Recep Tayyip Erdogan.

Putin mengadu kepada Erdogan, setelah tentara Ukraina menggunakan drone Turki di perbatasan Rusia yang tengah berkonflik.

Pada akhir Oktober lalu tentara Ukraina dilaporkan menggunakan drone Bayraktar buatan Turki di area konflik Ukraina dan Rusia, Donbass.

Pasukan Ukraina menggunakan pesawat tanpa awak itu untuk menyerang kelompok separatis Republik Rakyat yang didukung Rusia di Donetsk.

Tak dilaporkan mengenai adanya korban atau kerusakan terkait penyerbuan tersebut.

Mengetahui hal itu, Putin langsung menghubungi Erdogan untuk mengadu.

“Presiden Rusia menarik perhatian pada fakta bahwa Kiev melanjutkan tindakan destruktifnya yang bertujuan mengganggu perjanjian Minsk,” bunyi pernyataan Kremlin dikutip dari Pravda.ru.

“Hal itu dibuktikan dengan aktivitas tentara Ukraina di zona konflik, termasuk penggunaan pesawat tanpa awak Bayraktar,” tambahnya.

Baca juga: Tegang! Serangan Balasan Rusia Bakal Lebih Kejam Jika AS Tetap Nekat

Putin pun menjelaskan kepada Erdogan bahwa Kiev seharusnya dilarang melakukan aktivitas militer di Donbass.

Keduanya juga membicarakan hubungan bilateral antara Moskow dan Ankara, serta mendiskusikan langkah selanjutnya yang akan berkontribusi terhadap kekuatan dan pembangunan kedua negara tersebut.

Ukraina memang telah membeli drone Bayraktar dari Turki untuk memperkuat kekuatan militer mereka.

Meski begitu, Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu sebelumnya mengatakan pihaknya tak bisa disalahkan terkait serangan Ukraina menggunakan drone Bayraktar.

Baca juga: China Terang-terangan Ingin Rebut Laut Natuna Utara, Kenapa Pemimpin Indonesia Diam?

“Jika sebuah negara membeli barang dari kami, itu bukan lagi punya Turki,” ujar Cavusoglu, Oktober lalu.

“Mungkin Turki yang memproduksi, tetapi itu kini milik Ukraina. Turki tak bisa disalahkan untuk hal tersebut,” tambahnya.

Berita ini telah tayang di Kompas.tv

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved