Kuliner Jambi, Sarapan Ayam Geprek Rp 8.000 di Kawasan Mayang, Rasa Bisa Diadu
Berita Jambi-Tidak semua yang murah itu murahan, pelaku UMKM kuliner yang sering mangkal di depan Pasar Villa ini berhasil membuktikan.
Penulis: M Yon Rinaldi | Editor: Nani Rachmaini
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI – Tidak semua yang murah itu murahan, pelaku UMKM kuliner yang sering mangkal di depan Pasar Villa ini berhasil membuktikan.
Mengusung konsep sarapan pagi, namun menu yang dihadirkannya justru ayam geprek dan pecel lele.
Harganya cukup bersahabat hanya Rp 8.000 per porsi, tapi rasanya bisa diadu.
Kemasannya juga cukup menarik, bahkan pecel lele yang dijual Rp 20 ribuan yang biasa kita jumpai di malam hari, kalah menariknya.
Rasa ayam gepreknya cukup gurih dengan lapisan tepung yang cukup krispi.
Sambal geprek yang disajikan terpisah sehingga tidak menyatu dengan ayamnya juga memiliki citarasa pedas nendang tapi cukup nyaman di lidah dan tidak membuat lambung bermasalah.
Pecel lelenya juga tidak ketinggalan menghadirkan citarasa yang dapat diadu.
Sama seperti ayam gepreknya, sambel dan lalapan di menu satu ini juga dihadirkan terpisah.
Nah Tribunners, bersahabatnya harga yang diberikan Tria Oktafrianty dalam penjualan produknya bukan berarti tanpa perhitungan atau mengurangi kualitas menunya.
Tetapi lebih strategi pemasaran yang bisa dikatakan rendah biaya operasional.
Wanita yang masih menempuh pendidikan di perguruan tinggi ini dalam menjajakan produknya lebih memilih menggunakan motor ketimbang harus menyewa outlet.
Di satu sisi dia juga memanfaatkan halaman ruko yang masih tutup di depan pasal Villa.
Agar praktis, Tria menjual produknya secara take away sehingga lebih hemat tempat.
Pemilihan lokasi jualan di depan pasar yang cukup ramai membuat dagangan cepat habis apalagi ditunjang dengan harga yang cukup bersahabat.
Setiap hari dia hanya membutuhkan dua jam untuk menghabiskan satu box besar yang berisi puluhan paket ayam geprek dan pecel lele.
Tria sendiri memulai jualan dari pukul 06.00 WIB dan mampu menyelesaikan penjualanya pada pukul 08,00 WIB.
Tria mengatakan jika pada pukul 08.00 WIB dagangan masih ada dia kan keliling ke seputaran Mayang untuk menjajakan produknya.
“Jam 8 itu ruko sudah pada buka, jadi kita harus mencari alternatif tempat jaulan,” ujarnya, Minggu ( 28/11/2021).
Saat ini ayam geprek Tria sudah banyak penggemarnya, bahkan dia sering mendapatkan pesanan dalam jumlah yang cukup banyak untuk hajatan. ( Tribunjambi.com / M Yon Rinaldi ).
Baca juga: UMKM Jambi, Hadir di Awal Pandemi Ayam Geprek HBA Kini Miliki Tiga Cabang
Baca juga: Kuliner Jambi di Sungai Kambang, Rp 8.000 Dapat Ayam Geprek dan Sebakul Nasi, Nuansanya Pedesaan