Materi Khutbah Jumat

Materi Khutbah Jumat Singkat Bertema " Hari Penyesalan"

Berikut pelajaran dibalik " Hari Penyesalan". yang merupakan materi Khutbah Jumat, Khotbah Jumat dalam Sholat Jumat

Editor: Heri Prihartono
Tribunjambi.com
Khutbah Jumat tentang "Hari Penyesalan" 

Disebut juga dengan ash-shakhakh yakni  sangkakala yang memekikkan telinga ditiupkan. Yang membinasakan orang-orang saat mendengar suara yang sangat dahsyat tersebut.

Disebut juga dengan al-qari’ah yang artinya mengetuk.

Akibat rasa takutnya yang ditimbulkannya mengetuk semua dada manusia.

Disebut juga al-qiyamah yang artinya berdiri. Karena semua manusia akan berdiri di padang mahsyar.

Tidak ada mahkluk yang duduk, apalagi istirahat selama 50.000 tahun. Semua menanti keputusan Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Di antara nama hari kiamat yang akan kita bahas pada khotbah yang singkat ini adalah yaumul hasroh. Yakni hari penyesalan. Ibnul Asyur menyatakan makna al-hasroh adalah

النَّدَامَةُ الشَّدِيْدَةُ الدَّاعِيَةُ إِلَى التَّلَهُّفِ

Penyesalan yang sangat besar mengantarkan pada kesedihan yang mendalam.

Bukan sekedar penyesalan biasa, tapi penyesalan yang mendalam. Disebut dengan penyesalan karena pada hari itu banyak sekali penyesalan-penyesalan yang diungkapkan oleh para pendosa di berbagai kondisi di hari tersebut. Oleh karena itu, Allah Subhanahu wa Ta’ala mengingatkan kita akan dahsyat kondisi hari penyesalan ini. Sebagaimana dalam firman-Nya,

وَأَنذِرْهُمْ يَوْمَ ٱلْحَسْرَةِ إِذْ قُضِىَ ٱلْأَمْرُ وَهُمْ فِى غَفْلَةٍ وَهُمْ لَا يُؤْمِنُونَ

“Dan berilah mereka peringatan tentang hari penyesalan, (yaitu) ketika segala perkara telah diputus (mana penghuni surga dan mana penghuni neraka). Dan mereka dalam kelalaian dan mereka tidak (pula) beriman.” [Quran Maryam: 39].

Al-Imam al-Bukhari meriwayatkan dari Abu Sa’id al-Khudri radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

يُؤْتَى بِالْمَوْتِ كَهَيْئَةِ كَبْشٍ أَمْلَحٍ فَيُنَادِي بِهِ مُنَادٍ : يَا أَهْلَ الْجَنَّةِ ! فَيَشْرَئِبُّوْنَ وَيَنْظُرُوْنَ, فَيَقُولُ: هَلْ تَعْرِفُوْنَ هَذَا ؟ فَيَقُوْلُوْنَ : نَعَمْ, هَذَا الْمَوْتُ, وَكُلُّهُمْ قَدْ رَآهُ, ثُمَّ يُنَادِي مُنَادٍ : يَا أَهْلَ النَّارِ فَيَشْرَئِبُّوْنَ وَيَنْظُرُوْنَ, فَيَقُوْلُ : هَلْ تَعْرِفُوْنَ هَذَا ؟ فَيَقُوْلُوْنَ : نَعَمْ, هَذَا الْمَوْتُ وَكُلُّهْمْ قَدْ رَآهُ فَيُذْبَحُ بَيْنَ الْجَنَّةِ وَالنَّارِ ثُمَّ يَقُوْلُ : يَا أَهْلَ الْجَنَّةِ خُلُوْدٌ فَلاَ مَوْتَ, وَيَا أَهْلَ النَّارِ خُلُوْدٌ فَلاَ مَوْتَ, ثُمَّ قَرَأَ (وَأَنْذِرْهُمْ يَوْمَ الْحَسْرَةِ إِذْ قُضِيَ الأَمْرُ وَهُمْ فِيْ غَفْلَةٍ وَهُمْ لاَ يُؤْمِنُوْنَ) وَأَشَارَ بِيَدِهِ إِلَى الدُّنْيَا

“Kematian didatangkan pada bentuk kambing berkulit hitam putih, lalu seorang penyeru memanggil: Wahai penduduk surga! Mereka melongok dan melihat, penyeru itu berkata: Apakah kalian mengenal ini? Mereka menjawab: Ya, ini adalah kematian, mereka semua telah melihatnya. Kemudian penyeru memanggil: Wahai penduduk neraka! Mereka menengok dan melihat, penyeru itu berkata: Apakah kalian mengenal ini? Mereka menjawab: Ya, ini adalah kematian, mereka semua telah melihatnya, lalu disembelih diantara surga dan neraka, lalu berkata: Wahai penduduk surga, kekekalan tiada kematian setelahnya, dan hai penduduk neraka, kekekalan dan tiada kematian setelahnya, lalu beliau membaca (Dan berilah mereka peringatan tatkala ditetapkan perkara sedangkan mereka dalam kelalaian dan mereka tidak beriman). Dan beliau mengisyaratkan dengan tangannya ke dunia. (HR. Bukhari 4730 dan Muslim 2849).

Dalam sebagian riwayat disebutkan,

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved