Materi Khutbah Jumat Pilihan Bertema " Jaga Lisan Kita"

. Contoh lain adalah fitnah. Yakni, senagaja menebar berita tak benar sehingga  merugikan pihak yang difitnah. 

Inilah relevansi manusia dikarunia akal sehat, agar ia berpikir  setiap yang ia lakukan atau ucapkan.

Berpikir tentang nilai kebaikan dalam kata-kata yang akan diucapkan, juga dampak yang bakal timbul setelah ucapan itu dilontarkan.

Hal Ini sangat penting dicatat supaya kesalahan tak berlipat ganda karena lisan manusia yang tak terjaga. 

Rasulullah bersabda:

إِنَّ أَخْوَفَ مَا أَخَـافُ عَلَيْــكُمْ بَعْدِيْ كُلُّ مُنَافِقٍ عَلِـيمُ اللِّسَانِ

“Sungguh yang paling aku khawatirkan atas kalian semua sepeninggalku adalah orang munafiq yang pintar berbicara” (HR At-Tabrani).

Jamaah shalat Jumat rahimakumullâh,

Di zaman modern ini, ucapan atau ujaran tak semata muncul dari mulut tapi juga bisa dari status media sosial seperti Facebook, cuitan di Twitter, meme di Instagram, konten video, dan lain sebagainya.

Dampak yang ditimbulkannya pun sama, mulai dari adu domba, tercorengnya martabat orang lain, sampai bisa perang saudara.

Selayaknya kita berhati-hati  dalam berucap atau menulis sesuatu di media sosial.

Berpikir dan ber-tabayyun (klarifikasi) menjadi sikap yang wajib dilakukandemi memastikan bahwa apa yang kita lakukan bernilai maslahat, atau sekurang-kurangnya tidak menimbulkan mudarat.

Ingatlah bahwa Allah mengutus malaikat khusus untuk mengawasi ucapan kita, baik hasil lisan kita maupun ketikan jari-jari kita di media sosial.

مَا يَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ

“Tiada suatu kalimat pun yang diucapkan melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir” (QS. Qaf: 18).