Renungan Kristen

Renungan Harian Kristen - Kehidupan yang Diberkati dan Menjadi Berkat

Bacaan ayat; Bilangan 6:24-26 (TB) TUHAN memberkati engkau dan melindungi engkau; TUHAN menyinari engkau dengan wajah-Nya dan memberi engkau kasih

Editor: Suci Rahayu PK
ist
Ilustrasi renungan harian 

Kehidupan yang Diberkati dan Menjadi Berkat

Bacaan ayat; Bilangan 6:24-26 (TB) TUHAN memberkati engkau dan melindungi engkau;
TUHAN menyinari engkau dengan wajah-Nya dan memberi engkau kasih karunia;
TUHAN menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera.

Oleh Pdt Feri Nugroho

Pdt Feri Nugroho
Pdt Feri Nugroho (Instagram @ferinugroho77)

Berkat adalah karunia Tuhan yang membawa kebaikan dalam hidup manusia.

Apa yang paling menyenangkan dalam kehidupan?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, kita perlu memahami setiap budaya yang menyekitari orang yang menjawabnya.

Orang modern sudah terbiasa dengan kehidupan yang glamor, kemewahan, nama baik dan terkenal.

Maka bagi orang modern hidup menyenangkan itu ketika kehidupan diwarnai dengan berlimpahnya harta benda dan kekayaan.

Kekuasaan dan jabatan menjadi incaran setiap orang. Sebagai perlawanan, seseorang lebih senang berpendapat bahwa kesenangan hanya bisa tercipta dalam hidup yang bersyukur.

Baca juga: Renungan Harian Kristen - Sujud Sebagai Tanda Fokus Untuk Merendahkan Diri

Tidak penting seberapa banyak harta yang dimiliki, selama rasa cukup ada maka hidupnya akan terus bersyukur.

Menjadi berbeda masa dua ribu tahun silam, ketika jemaat mula-mula sedang bertumbuh.

Budaya kala itu menyatakan bahwa kesenangan hanya dapat dirasakan dengan kekuasaan yang diperoleh dengan menyombongkan diri atas orang lain.

Seseorang akan diakui keberadaannya ketika ia mempunyai kemampuan berorasi dengan membanggakan segala hal yang dimilikinya.

Kehebatannya dalam beretorika memperlihatkan kemampuan intelektualnya dengan baik.

Dalam budaya yang demikian, justru Yesus hadir dalam kesederhanaan dan penerimaan terhadap orang-orang yang dipinggirkan.

Para murid melanjutkan gaya tersebut dalam perilaku kehidupan, sehingga terasa menjadi sebuah kebodohan bagi orang disekitarnya.

Bagi orang Yahudi, pemberitaan tentang salib Kristus adalah batu sandungan: bagaimana mungkin Allah berkarya secara demikian?

Sementara bagi orang Yunani, berita salib adalah kebodohan; seharusnya Tuhan itu melakukan karya serba hebat, bukan malah tergantung di kayu salib.

Baca juga: Renungan Harian Kristen - Pilihlah Untuk Rajin, Bukan Malas

Bagi umat Tuhan di masa Perjanjian Lama, kesenangan paling hakiki adalah hidup yang diberkati Tuhan.

Dipastikan hidup yang diberkati adalah kehidupan yang membawanya berfokus pada Tuhan sebagai sumber kehidupan.

Kalimat berkat yang terus berulang dan diwariskan: 'TUHAN memberkati engkau dan melindungi engkau; TUHAN menyinari engkau dengan wajah-Nya dan memberi engkau kasih karunia; TUHAN menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera.'

Tuhanlah sumber berkat. Ia hadir dalam sejarah untuk melindungi. Dipastikan hidup yang diberkati adalah kehidupan yang berkenan kepada Tuhan.

Kemuliaan Tuhan terpancar dalam kehidupannya. Ia akan senantiasa hidup dalam kasih karunia Tuhan.

Apapun yang terjadi dalam kehidupannya senantiasa bermakna berkat.

Hidupnya tidak pernah lepas dari penyertaan Tuhan. Ia terus menyertai dan melindungi mereka yang berseru dalam iman.

Damai sejahtera senantiasa akan menaungi dan melingkupinya.

Tidak peduli hari ini kita hidup dalam budaya apa, yang pasti berkat Tuhan akan terus memperbaharui kehidupan kita untuk hidup dalam berkatnya.

Baca juga: Renungan Harian Kristen - Allah yang Maha Kuasa, Pencipta Langit dan Bumi

Selanjutnya kehidupan yang diberkati adalah kehidupan yang menjadi berkat bagi sesama.

Pemazmur menyatakan bahwa orang benar itu ialah orang yang 'kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam.

Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.'

Hiduplah dalam berkat Tuhan dan menjadi berkat bagi sesama.

Amin

Renungan hari ini oleh Pdt Feri Nugroho S.Th, GKSBS Palembang Siloam

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved