NPC Jambi Berharap Pemerintah Lebih Memperhatikan Atlet Peparnas
Atlet-atlet NPC Provinsi Jambi yang akan bertanding di Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) Papua butuh perhatian yang lebih.
Penulis: Danang Noprianto | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Atlet-atlet yang akan bertanding di Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) Papua butuh perhatian yang lebih.
Hal ini disampaikan oleh Usman, Official Kontingen Peparnas NPC Jambi yang mengeluhkan kondisi para atletnya.
Ia menjelaskan harus memikirkan tempat tinggal, transportasi, dan makanan bagi atlet.
"Secara umum kita sudah berterima kasih lah dengan Pemerintah Provinsi yang sudah memfasilitasi Pelatda (Pelatihan Daerah) ini,"
"Tapi memang harus jujur kita akui dengan anggaran 50 ribu perhari (per atlet) kita kebingungan untuk mengatur supaya bisa cukup,"
"Apalagi anak-anak yang dari luar kota kita harus memikirkan tempat menginapnya, transportasinya," jelasnya beberapa waktu lalu.
Ia menjelaskan dengan anggaran uang saku yang diberikan bahkan untuk makan saja pas-pasan. Padahal para atlet juga membutuhkan vitamin dan suplemen untuk kebugaran dan daya tahan tubuhnya
"Seharusnya ya kita realistis kalau mau menuntut anak-anak berprestasi support yang diberikan juga harus maksimal," ujarnya.
Untuk bonus yang diberikan kepada atlet peparnas menurut usman, pemerintah sudah memberikan kesanggupan untuk menyetarakan bonus bagi atlet Peparnas maupun atlet PON.
Tetapi yang para atlet inginkan adalah penghargaan dalam bentuk diangkat sebagai PNS.
"Untuk para atlet PON, Gubernur sudah menyatakan kesanggupannya untuk mengangkat sebagai PNS, tetapi kepada atlet Peparnas belum ada pembicaraan, kami juga belum sempat bertemu Gubernur karena pertandingan kami juga masih lama," ungkapnya.
Saat ini para pengurus NPC menalangi pembiayaan tempat tinggal, NPC mengontrakkan sebuah rumah bedeng dengan dua kamar tidur yang dihuni delapan atlet disabilitas.
"Kami liat nya begitu ya sedih, apalagi anak-anak difabel, satu kamar 4 orang, belum lagi sepeda motornya masuk," ujarnya.
Usman mengatakan mereka mensiasati keadaan tersebut dengan memasak nasi sendiri, NPC juga menyediakan lauk sendiri untuk para atlet.
Lebih lanjut ia mengatakan untuk uang saku 50 ribu tersebut untuk pencairannya juga butuh waktu, tidak cair tepat waktu.