Pernah Viral, Kapolda Langsung Borong Bakso Tarsyd Saat Tahu Hasil Lab Negatif Mengandung Babi
Pedagang bakso tusuk (baktus) dengan nama “Bakso Viral” ini, punya kisah mengapa dagangan baksonya diberi nama "Bakso Viral."
Dengan perasaan senang campur haru, Tarsyd mulai merasa lega. Artinya hasil uji lab yang dilakukan polisi adalah negatif mengandung daging babi.
Uji lab dilakukan untuk mengetahui kandungan daging babi pada dagangan Tarsyd dilakukan tiga kali di tempat berbeda, di BPOM Jambi, Bogor, dan Padang dan semua menunjukan hasil negatif.
Baca juga: Komentar Arya Saloka Tentang Pedagang Bakso yang Akan Kena Pajak: Semakin Tajam ke Bawah
Setelah hasilnya diumumkan oleh kepolisian bahwa dagangannya negatif daging babi, Ia sudah mulai berjualan lagi di Unja. Hari pertama dagang di Unja, pasca kejadian tersebut, di luar dugaan dagangannya sangat populer. Pembelinya bahkan meningkat dari waktu sebelum ada kejadian.
Namun beberapa hari setelahnya pihak kampus tidak memperbolehkan dirinya untuk berdagang di lokasi kampus, karena kejadian yang pernah menimpanya. Akhirnya Tarsyd menyewa sebuah ruko kecil di dekat lokasi kampus. Mereka mencoba bangkit kembali berdagang bakso.
Langganan yang dahulu sempat khawatir karena isu menjual bakso daging babi saat ini mulai datang kembali dan menyebutnya sebagai "Bakso Viral".
Dengan adanya kejadian tersebut membuat dagangannya semakin populer. Saat ini dirinya telah menyewa ruko yang lebih besar, dengan dagangan yang kebih banyak. Diakuinya, hikmah dari kejadian tersebut, daganganya menjadi populer. Bahkan saat ini pendapatannya bisa tiga kali lipat dari sebelumnya, saat masih berjualan di Kampus Unja.
Ia menyadari kejadian tersebut adalah ujian bagi dirinya untuk bisa naik kelas. Tarsyad dan keluarganya lulus dalam ujian tersebut. Ia bangkit dari keterpurukan dan menjadi lebih besar.(danang noprianto)
Baca juga: Bakso Pentol Pedas Junande di Kota Jambi Rasa Pejabat, Harga Merakyat