PON Papua 2021
Jelang PON Papua Persiapan Atlet Dimatangkan, Batanghari Siapkan Skema Bagi Atlet yang Pensiun
Berita Batanghari-Pemkab Batanghari memberikan dukungan bagi para atlet agar lebih bersemangat meraih juara dan membawa nama baik daerah.
Penulis: A Musawira | Editor: Nani Rachmaini
TRIBUNJAMBI.COM, MUARABULIAN-Jelang pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX, Pemkab Batanghari berikan perhatian penuh terhadap para atlet yang akan dilepas.
Atlet dari Batanghari kini persiapannya makin mantap. Apalagi, Pemkab Batanghari memberikan dukungan bagi para atlet agar lebih bersemangat meraih juara dan membawa nama baik daerah.
Dukungan itu berupa uang tunai bagi enam orang atlet masing-masing Rp 10 juta diberikan oleh Bupati Batanghari, Muhammad Fadhil Arief.
Fadhil Arief menyampaikan semua atlet ini sudah membanggakan daerah, di mana di saat seleksinya makin ketat Batanghari masih terwakili oleh enam orang ini.
“Ada sesuatu yang kita support terhadap atlet. Maka akan kita support tapi jangan dilihat nilainya tapi kesungguhannya dan niatnya."
"Tapi yakinlah kita sudah merancang bersama Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga supaya pembinaan atlet berkelanjutan,” kata Bupati Batanghari dihadapan enam orang atlet asal Batanghari, Senin (13/9/2021).
Fadhil mengatakan bahwa dalam pemerintahannya ke depan sudah merancang dalam RPJMD, bagaimana rute dan roadmap pembinaan atlet ini berjalan baik di Batanghari, karena selama ini dibina tapi rutenya tidak jelas.
“Selesai menjadi atlet tidak tahu menjadi apa dia. Apakah jadi pelatih apakah mengabdi di Batanghari."
"Kalau memang punya bakat pelatih akan kita ikutkan pelatihan,” jelasnya.
Pada masa pandemi ini dikatakan orang nomor satu di Batanghari bahwa olahraga itu sangat wajib namun tidak boleh berkerumun karena menjaga imun tubuh.
Di saat pandemi masih diam latihan masih bisa konsultasi dan masih bisa beradaptasi dengan keadaan ini.
"Seperti kata Ketua KONI tadi yang kurang potensial tidak jadi dikirim, memang hidup itu begitu."
"Apalagi cabang olahraga semua kehidupan itu adalah kompetensi siapa yang lemah akan ketinggalan. Siapa yang bagus akan maju,” ucapnya.
Memang begitu banyak perubahan dan begitu banyak proses adaptasi yang dilakukan semenjak adanya pandemi Covid-19.
Ada beberapa adaptasi, Bupati menjelaskan pertama pertandingan tanpa penonton, beberapa pertandingan dipangkas, beberapa atlet banyak yang tidak pergi, lebih parahnya lagi anggaran banyak dipangkas.