Renungan Kristen

Renungan Harian Kristen - Bertahan Untuk Tetap Baik dan Benar

Bacaan ayat: Mazmur 1:5-6 (TB) Sebab itu orang fasik tidak akan tahan dalam penghakiman, begitu pula orang berdosa dalam perkumpulan orang benar;

Editor: Suci Rahayu PK
Instagram @ferinugroho77
Pdt Feri Nugroho 

Bertahan Untuk Tetap Baik dan Benar

Bacaan ayat: Mazmur 1:5-6 (TB) Sebab itu orang fasik tidak akan tahan dalam penghakiman, begitu pula orang berdosa dalam perkumpulan orang benar;
sebab TUHAN mengenal jalan orang benar, tetapi jalan orang fasik menuju kebinasaan.

Oleh Pdt Feri Nugroho

Kesaksian para orang tua menyatakan bahwa anak ternyata lebih mudah belajar tentang keburukan dari pada kebaikan.

Perlu puluhan kali pengajaran untuk mengajarkan tentang kesabaran, kasih dan kesetiaan; dan hanya perlu satu kali ajaran tentang membalas dan anak sudah dapat mempraktekkannya.

Para orang tua dibuat galau ketika anaknya pulang dari bermain, telah membawa berbagai kata-kata kotor dan umpatan; sementara mengucapkan kata terima kasih jarang terdengar padahal hampir pada setiap kesempatan telah diajarkan kepadanya.

Mengapa bisa demikian?

Dosalah yang menyebabkannya. Pemazmur menulis dalam syairnya, "Sesungguhnya, dalam kesalahan aku diperanakkan, dalam dosa aku dikandung ibuku."

Manusia dilahir dalam dosa maka sejak kecil ada benih dosa yang siap tumbuh ketika disirami oleh pengalaman kehidupan.

Baca juga: Renungan Harian Kristen - Mempercayakan Kehidupan Kepada Tuhan dengan Keyakinan

Selalu ada dorongan kuat untuk melakukan dosa setiap kali ada kesempatan. Dosa berkamuflase dalam beragam bentuk pemikiran.

Meracuni pikiran sedemikian sehingga terlihat benar dengan berbagai alasan pembenaran

Fokus dan tolok ukurnya selalu mengarah pada diri sendiri, demi keuntungan diri dan pemuliaan diri.

Para orang dewasapun mengalami dinamika kehidupan yang sama.

Sampai kapan bisa bertahan untuk tetap berbuat baik dan benar, sementara lingkungan telah begitu bobrok?

Beberapa orang harus masuk dalam sebuah sistem yang korup, sadar atau tidak, lambat namun pasti, kehidupannya terpengaruh.

Nilai korup seakan menjadi wajar dan legal karena sistem memungkinkan.

Apalagi semua orang yang dikenalnya melakukan perilaku yang sama. Beberapa orang memutuskan keluar, yang lain bertahan dengan terseok-seok.

Hingga pada sebuah titik harus memilih: tetap melakukan kebaikan dan kebenaran atau hanyut dalam kejahatan.

Pemazmur sedang mengkontraskan antara kehidupan orang fasik dan orang benar.

Baca juga: Renungan Harian Kristen - Kasih Tuhan yang Tak Bersyarat

Secara sederhana, fasik dipahami sebagai jahat. Orang fasik berarti orang jahat. Orang benar akan senantiasa mendekat kepada Tuhan.

Kehidupannya bak tanaman yang tumbuh di tepi aliran air kehidupan. Ia memperoleh daya hidup dari aliran air kehidupan yang berasal dari Tuhan.

Dipastikan ia akan berbuah pada musimnya dan hijau daunnya menjadi tanda pertumbuhan yang baik.

Tidak demikian dengan orang fasik. Mereka seperti sekam yang akan hangus terbakar. Dihadapan Tuhan akan mendapatkan hukuman.

Mereka tidak mungkin menghindar. Penghakiman Tuhan itu pasti dan nyata. Mereka akan binasa.

Fakta ini seharusnya menjadi peringatan agar setiap orang didorong memilih untuk menjadi orang benar daripada hidup sebagai orang fasik.

Terkesan hendak menakut-nakuti, namun itulah fakta yang akan dialami oleh orang fasik.

Mungkin hari ini terlihat menyenangkan ketika melakukan kefasikan. Terlihat aman karena semua baik-baik saja. Kehidupan terasa sukses.

Bahkan banyak orang melakukan kejahatan namun hidupnya lebih enak, sementara itu dibandingkan seorang yang berjuang hidup benar justru hidup penuh dengan penderitaan.

Situasi inilah yang membuat seorang yang berlaku baik dan benar mulai goyah.

Rasa keadilannya di goncang. Haruskah bertahan sebagai orang benar sementara menjadi orang fasik terasa menjanjikan?

Tetaplah memilih menjadi baik dan benar. Tetaplah menjadi orang benar.

Orang jahat akan dihukum Allah, hakimnya. Ia akan dipisahkan dari umat-Nya. Orang jahat menuju kepada kebinasaan. Sebaliknya, orang benar dibimbing dan dilindungi TUHAN.

Amin

Renungan harian oleh Pdt Feri Nugroho S.Th, GKSBS Palembang Siloam

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved