Kualifikasi Piala Dunia 2022
Sikap Rasis Pendukung Hungaria ke Pemain Inggris di Kualifikasi Piala Dunia Dikritik Banyak Pihak
Hasil Kualifikasi Piala Dunia 2022. Pelecehan. Rasisme. Pendukung Hungaria. UEFA. Gareth Southgate. Raheem Sterling. Timnas Inggris. Rio Ferdinand
Penulis: Mareza Sutan AJ | Editor: Andreas Eko Prasetyo
TRIBUNJAMBI.COM - Pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Eropa semalam mempertemukan Hungaria vs Inggris.
Namun, ada hal yang menjadi sorotan usai pertandingan, yaitu sikap rasis pendukung Hungaria terhadap pemain kulit hitam.
Dalam laga itu, tim tamu menang besar empat gol tanpa balas.
Babak pertama berakhir tanpa gol sampai akhirnya The Three Lions mengamuk di babak kedua.
Raheem Sterling (55'), Harry Kane (63'), Harry Maguire (69'), dan Declan Rice (87') masing-masing menyumbang satu gol dalam laga berakhir 0-4 itu.

Daily Mail melaporkan, Boris Johnson, Gareth Southgate dan Keir Starmer telah memicu kritik terhadap para penggemar Hungaria atas pelecehan rasis yang tidak dapat diterima terhadap pemain kulit hitam Inggris pada kualifikasi Piala Dunia tadi malam.
Raheem Sterling dan Jude Bellingham menjadi sasaran nyanyian monyet keji selama pertandingan, sementara Sterling juga dilempari gelas plastik setelah membuka skor.
Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson bahkan mencuit lewat twitternya.
"Ini benar-benar tidak dapat diterima, bahwa pemain Inggris dilecehkan secara rasial di Hungaria tadi malam."
"Saya mendesak FIFA untuk mengambil tindakan tegas terhadap mereka yang bertanggung jawab untuk memastikan bahwa perilaku tercela semacam ini diberantas dari permainan untuk selamanya."
Manajer tim Inggris Gareth Southgate juga mengatakan hal senada.
“Itu tidak dapat diterima. Kami telah mengambil sikap kami, berlutut, hal yang benar. Saya tidak berpikir kelompok pemain yang kami miliki bisa melakukan apa-apa lagi untuk tujuan itu."
Seorang politisi Inggris, Starmer pun ikut ambil bagian menentang sikap tersebut.
"Penampilan dominan Inggris lainnya dan hasil yang luar biasa."
"Tapi sekali lagi, tim Inggris kami menjadi sasaran pelecehan rasis yang menjijikkan."