Dua Ormas di Bekasi Bentrok hingga Tewas, Ternyata Massa Pendukung Rektor Unkris
Dua organisasi masyarakat atau ormas terlibat bentrok di Gedung Rektorat Universitas Krisnadwipayana (Unkris) Bekasi, Jawa Barat, Selasa (31/8/2021).
TRIBUNJAMBI.COM, BEKASI - Gedung Rektorat Universitas Krisnadwipayana (Unkris) Bekasi, Jawa Barat jadi ajang bentrokan dua ormas, pada Selasa (31/8/2021).
Satu orang dilaporkan tewas dan tiga orang terluka kibat bentrokan tersebut.
Polres Metro Bekasi Kota mengamankan sejumlah anggota dari kedua ormas yang terlibat bentrokan, tak lama terjadinya bentrokan di Kelurahan Jaticempaka, Kecamatan Pondok Gede.
Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Aloysius Suprijadi mengatakan, total 15 orang diamankan oleh pihak kepolisian.
"Kami sedang dalami terkait peran mereka, siapa yang berbuat, serta pembuktiannya," ujar Aloysius di Bekasi, Jawa Barat, Rabu (1/9/2021).
Dia menegaskan bahwa, kedua kubu yang terlibat bentrok bukanlah mahasiswa Unkris, melainkan anggota ormas.
Satu orang yang meninggal, diduga karena terkena sabetan senjata tajam.
"Jadi saya kembali luruskan bukan bentrokan mahasiswa, tapi bentrokan ormas," ujarnya.
Aloysius menuturkan, 15 orang yang diamankan hingga kini masih berstatus sebagai terperiksa.
"15 orang yang telah diamankan hingga kini masih berstatus sebagai terperiksa, nanti diinfokan kembali kalau sudah ada perkembangan kasusnya," ujar dia.
Baca juga: Pegawai KPI Ini Ngadu ke Jokowi Kerap Ditelanjangi Kawan Kerjanya
Baca juga: Korban Kecelakaan di Garut Akhirnya Tewas Karena Tak Ditolong, Warga Hanya Menonton
Baca juga: Wakil Menteri Bakal Dapat Bonus Rp 580 Juta, Presiden Jokowi Sudah Teken Perpres
Selain mengamankan belasan orang, polisi juga menyita sejumlah barang bukti senjata tajam berupa celurit hingga batu.
Aloysius memastikan pihaknya belum akan berhenti terkait kasus ini. Polisi kini masih menelusuri pelaku lain yang terlibat dalam bentrokan tersebut.
Lebih lanjut, Aloysius mengatakan, dua ormas yang terlibat bentrok merupakan pendukung rektor baru Ayub Muktiono dengan pendukung rektor lama Abdul Rivai.
Rektor Unkris yang baru Ayub Muktiono memakai jasa keamanan LSM Satria Banten dengan jumlah massa sebanyak 70 orang.
Sedangkan Rektor Unkris lama Abdul Rivai membawa kelompok Ambon Macan berjumlah 100 orang.
Dalam bentrokan itu, anggota ormas yang mengalami luka yakni berinisial EW yang mengalami luka-luka di bibir kiri atas sobek akibat lemparan batu.
Lalu, korban BD mengalami luka di telapak kanan sepanjang 10 sentimeter akibat sabetan benda tajam.
Kemudian, korban M mengalami luka patah tangan kiri serta luka bacok pada tumit kiri. Sementara korban meninggal dunia tanpa identitas.
Bentrokan itu juga mengakibatkan 9 unit motor rusak parah dan 1 mobil merek Toyota Avanza mengalami pecah kaca bagian belakang akibat lemparan batu.
Saat ini, kondisi di lokasi bentrok sudah aman meski pada Selasa (31/8/2021) sore hingga malam masih mencekam dan sempat dijaga aparat kepolisian.
Adapun kejadian ini berawal saat massa dari LSM Satria Banten sedang makan siang di areal Kampus Unkris Bekasi.
Tak lama berselang, datang kelompok massa dari Ambon Macan yang masuk ke dalam area kampus. Mereka langsung menyerang hingga terjadi keributan.
Pukul 13.00 WIB, petugas berhasil mengamankan situasi di dalam Kampus Unkris.
Namun, pada pukul 14.00 WIB kembali terjadi keributan di dalam area Kampus Unkris. Kedua belah pihak saling serang menggunakan batu dan senjata tajam.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jambi/foto/bank/originals/ormas-bentrok-di-bekasi.jpg)