Militer Indonesia
Bermodal Pisau Komando, Prajurit Kopassus Duel dengan Pemberontak di Hutan Kalimantan
Kisah prajurit Kopassus hadapi pemberontak di pedalaman Kalimantan bermodal pisau komando.
Mendadak ada anjing penjaga pondok mengonggong dan berlari ke arah tim Halilintar.
Hendro langsung meneriakkan komando ke anak buahnya "serbuuu!!!"
11 personil Kopassus merangsek secepat mungkin ke dalam pondok dan menghajar siapapun yang bakal menghalangi menangkap Ah San.
"Abdullah alias Pelda Kongsenlani mendahului saya lima detik untuk tiba di sasaran. Dia mendobrak pintu dengan tendangan mae-geri dan langsung masuk. Saya mendobrak jendela dan meloncat masuk," tutur Hendro.
Ah San yang tak mau menyerah begitu saja terlibat duel satu lawan satu melawan Hendropriyono.
"Dengan sigap, saya lemparkan pisau komando ke tubuh Ah San. Tapi tidak menancap telak, hanya mengena ringan di dada kanannya," kata Hendro menggambarkan peristiwa menegangkan itu.
Bahkan Ah San yang bersenjatakan bayonet melukai lengan dan jari Hendro hingga hampir putus.
Hendro berusaha meraih senjata api itu yang melorot di dalam celananya.
Dia menembak dua kali. Tapi hanya sekali peluru yang meletus, satunya lagi macet.
Peluru itu mengenai perut Ah San. Membuatnya limbung, Hendro yang juga kehabisan tenaga membantingnya dengan teknik o-goshi.
Selanjutnya Hendro menjatuhkan tubuhnya keras-keras di atas tubuh Ah San.
Duel maut itu berakhir.
Ah San tewas, namun Hendro pun terluka parah.
Beruntung, anak buahnya segera menyelamatkan Hendro.
(*)