Editorial

Ketika Alat Tes Swab Antigen Dijual Bebas

Alat tes swab antigen marak dijual secara online. Tak bisa dipastikan apakah alat itu benar-benar berfungsi dengan baik atau tidak.

Editor: Deddy Rachmawan
Istimewa
ILUSTRASI - Business Manager Laboratorium Kimia Farma, Picandi Mosko alias PM (45) dan empat orang lainnya jadi tersangka kasus layanan antigen bekas di Bandara Kualanamu. 

Alat tes swab antigen marak dijual secara online. Tak bisa dipastikan apakah alat itu benar-benar berfungsi dengan baik atau tidak.

Tapi harganya yang jauh lebih murah dibandingkan tes di klinik, rumah sakit, atau laboratorium, membuat peminat di online cukup banyak.

Lihat saja perbedaan harganya! Di Kota Jambi, tidak akan menemukan tes swab antigen dengan biaya di bawah Rp 130 ribu. Sementara di e-commerce ada yang jual mulai dari Rp 30 ribu.

Sungguh jauh perbedaan harganya.

Ikatan Dokter Indonesia Provinsi Jambi menyarankan agar masyarakat yang ingin tes swab antigen lebih baik ke rumah sakit pilihan atau fasilitas kesehatan resmi lainnya.

IDI belum meyakini validitas alat yang dijual secara online ini. Belum lagi soal limbahnya nanti.

Tes swab antigen secara mandiri dengan membeli secara online ini, sebenarnya banyak digunakan orang-orang yang ingin mengetahui kondisinya dan keluarganya.

Tak untuk administrasi seperti untuk penerbangan dan yang lain. Hanya untuk kepentingan pribadi atau kelompok.

Mengapa harus banyak yang membeli secara online?

Tentu cukup sederhana, harganya jauh lebih murah. Seseorang jadi bisa tes kondisinya secara rutin secara mandiri, dengan biaya murah.

Baca juga: Pemda Sasar Ribuan Masyarakat Batanghari untuk Tes Swab-PCR Selama PPKM Level 4

Baca juga: Alat Tes Antigen Dijual Bebas di Online, Ini Dampak Buruk Bila Tes Dilakukan Sendiri

Sudah menjadi rahasia umum juga, sesungguhnya biaya modal antigen hanya sepertiga dari biaya yang berlaku di pasaran saat ini.

Ada yang bilang tidak sampai Rp 50 ribu, belum termasuk biaya tim pemeriksa. Benarkah? Mereka pelaku pemeriksaan itulah yang tahu pastinya.

Tapi dari kondisi ini bisa dilihat, sesungguhnya cukup banyak yang ingin rutin memeriksakan kondisinya.

Hanya saja untuk mendapatkannya di pelayanan resmi, harganya dirasa terlalu mahal. Maka, bukankah sebaiknya harga untuk antigen ini dipermurah?

Bisakah dibuat lebih terjangkau? Jawabnya pasti bisa.

Baca juga: Lima Atlet PON untuk Jambi Reaktif Covid-19 Test Antigen, KONI: Mereka Menjalankan Isolasi Mandiri

Seperti biaya swab PCR yang kini dipangkas, hanya jadi sekitar Rp 500 ribu, dari sebelunnya lebih dari Rp 1 juta.

Semua tinggal kebijakan pemerintah, membuat agar biaya pemeriksaan ini bisa semakin murah. Masyarakat harus bisa menjangkau harga tes antigen dengan mudah. (*)

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved