Ambulans Terjebak Macet
Ibu Hamil di Tanjabtim Meninggal di Ambulans, Jalan Sedang Rusak Parah Sulit Dilintasi
Kasus meninggalnya ibu hamil di dalam ambulans di Tanjung Jabung Timur, bukan karena kemacetan tapi jalan rusak.
Penulis: Abdullah Usman | Editor: Suang Sitanggang
Awalnya, pada Minggu pagi pasien yang diketahui sedang hamil tersebut datang ke Puskesmas untuk berobat karena ada keluhan sesak nafas.
Pihak keluarga meminta agar pasien itu dirawat di Puskesmas.
Sesuai aturannya, jika ingin dirawat pasien harus di cek rapid antigen terlebih dahulu.
Setelah dilakukan tes rapid antigen ternyata pasien tersebut hasilnya reaktif.
Baca juga: Kepala Puskesmas Klarifikasi Wanita Hamil Meninggal di Ambulans Saat Terjebak Macet Tanjabtim Jambi
"Karena pasien tadi reaktif, Puskesmas tak berwenang melakukan perawatat, harus dirujuk ke RSUD. Namun pihak keluarga menolak dirujuk, memilih isoman," jelasnya.
Dia menyebut Puskesmas tidak memiliki wewenang untuk menahan.
"Namun kita tetap memantau pasien dan memberi perawatan saat isoman," tambahnya
Lanjutnya, selama isoman sejak hari Minggu tersebut pihak Puskesmas juga melakukan pemantauan dan memenuhi kebutuhan si pasien termasuk ketersediaan pasokan oksigen di rumah pasien.
Selama isoman di rumah, pasien tadi sudah habis tiga tabung oksigen.
Namun dari keterangan keluarga kondisi pasien cukup membaik, namun pada Selasa sore sesaknya kembali kumat dan langsung dirujuk ke RSUD.
"Saat mau dirujuk ke RSUD dari Puskesmas kondisi pasien sudah dalam keadaan kritis dan lemah," jelasnya
Terkait waktu meninggal, ia tidak bisa memastikan, yang jelas saat itu memang dalam perjalanan.
Namun jika terkait macet saat membawa pasien, ambulans berjalan lancar tidak terhenti ataupun terganggu.
"Keterangan staf saya yang juga ikut mendampingi pasien, pada saat perjalanan tidak macet, hanya sedikit pelan saja, " jelasnya.
Dia mengatakan, pihaknya justru menyesalkan pasien itu tidak diperbolehkan keluarga untuk dirujuk pada hari Minggu itu.
