Liputan Khusus
Gerakan Peduli Tetangga Muncul di Kebun Handil Jambi, Himpun Sumbangan Sukarela Terkait Covid-19
"Yang saya banggakan dengan warga saya, mereka kompak, tidak pandang etnis Tionghoa, Batak atau Melayu, semua memberi. Bahkan, orang yang..." Arahman
Penulis: tribunjambi | Editor: Suci Rahayu PK
WAKIL PRESIDEN Ma'ruf Amin meminta kepala daerah, yakni gubernur dan bupati/wali kota, mengembangkan dan memanfaatkan kearifan lokal dalam menangani persoalan yang muncul di masyarakat terkait dampak wabah Covid 19.
"Pemerintah tidak bisa menghadapi persoalan covid 19 ini sendiri, butuh peran serta masyarakat. Daerah daerah yang belum maksimal memanfaatkan kearifan lokal perlu dilakukan diskusi diskusi untuk memecahkan masalah yang ada di masyarakat," katanya.
Berdasarkan pengalaman di Jawa dan Bali, kata Ma'ruf, gubernur dan bupati/wali kota memiliki program program kearifan lokal untuk menghadapi berbagai masalah dampak covid 19. Misalnya, di Jawa Tengah ada program "Jogo Tonggo". Di DIY ada program "Jaga Warga".
Partisipasi masyarakat melalui kearifan lokal sangat diperlukan. Kalau tidak ada bantuan warga, pemerintah bisa kelabakan.
Dijelaskan, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) merupakan upaya melakukan pembatasan sampai ke tingkat mikro. Jadi, program PPKM itu supaya pemerintah daerah melakukan pengawasan sampai tingkat RT.
Sebagai contoh, terkait isolasi mandiri. Apabila ada warganya yang terkena Covid 19 dan melakukan isolasi mandiri kemudian tidak bisa mencari penghidupan, maka warga lain membantu.
Wakil Presiden pun akan berkoordinasi dengan Menteri Dalam Negeri agar mendorong kepala daerah lebih peduli masyarakat, dengan cara mengembangkan dan memanfaatkan kearifan lokal.
Mulyati Melepas Doa
Suasana haru pecah saat Pak Rahman dibantu dengan warga lainnya menyerahkan bantuan sembako itu kepada warga.
Seperti yang dirasakan Mulyati, janda yang sudah berusia lanjut, dan hidup bersama anaknya.
Dia tidak banyak bicara dan hanya mengucap terima kasih berulang kali, sembari melepas doa agar orang orang yang berbaik hati mendapat balasan yang baik pula dari Tuhan.
"Terima kasih, Pak, terimakasih. Semoga berkah dan sehat selalu," kata Mulyati, sembari menerima bantuan.
Hal serupa juga diungkapkan Gustom Efendi (82), penggerak lingkungan dan pemulung, yang berada di kawasan RT 24. Ucapan syukur dan terima kasih lepas terlontar dari pria yang tidak lagi muda itu dengan wajah haru.
"Semoga masih banyak yang tergerak untuk melakukan bantuan seperti ini," kata Efendi. (car)
Berharap Meluas