Liputan Khusus
Gerakan Peduli Tetangga Muncul di Kebun Handil Jambi, Himpun Sumbangan Sukarela Terkait Covid-19
"Yang saya banggakan dengan warga saya, mereka kompak, tidak pandang etnis Tionghoa, Batak atau Melayu, semua memberi. Bahkan, orang yang..." Arahman
Penulis: tribunjambi | Editor: Suci Rahayu PK
Pemandangan itu, terlihat dari rumah pertama hingga rumah terakhir yang disambanginya.
"Ya, semoga bantuan kecil ini bisa bermanfaat buat orang lain," kata Mariana, warga RT setempat.
Memang, saat melihat kedatangan Pak Rahman, secara spontan Mariana langsung bergegas keluar. Ia memasukkan uang ke kotak.
Menurutnya, hal tersebut patut diapresiasi, sehingga dapat menular kepada warga di lain tempat.
Di luar dugaan
Menariknya, dari 18 KK yang terdata sebagai warga kurang mampu itu, ada juga yang turut memberi bantuan ke kotak bantuan.
Gerakan gotong royong yang dimotori Pak Rahman cukup sukses, bahkan hasilnya di luar dugaan. kotak bantuan warga untuk warga berbuah manis.
Sebanyak 18 KK yang terdata sebagai warga kurang mampu, bisa bernapas lega lantaran mendapat beras 10 sampai 15 Kg, 1 Kg minyak sayur, telur dan mi instan.
Pak Rahman memberikan bantuan sembako tersebut kepada pedagang, petugas kebersihan serta pemulung di kawasan RT 24. Bantuan juga ia prioritaskan untuk janda dan keluarga yang kehilangan pekerjaan, akibat pandemi.
"Kalau sekali buka kotak itu, paling kecil Rp1 juta, nanti saya kumpulkan. Jika misalkan kekurangan, pasti ada saja orang yang kita bisa bilang berkecukupan untuk memberi lebih, mulai dari Rp500 ribu," bilangnya.
Lintas Suku dan Etnis
Aksi sosial dan gerakan gotong royong meningkatkan rasa persaudaraan, menjadi air kehidupan di tengah gelombang pandemi Covid 19.
Tidak dipungkiri, pemerintah juga memiliki keterbatasan untuk menjangkau hingga ke seluruh lapisan masyarakat dalam membantu kehidupan di masa pandemi ini.
"Inilah bentuk nyata dari Pancasila, saling membantu sesama. Saya berharap, ini dapat dilakukan di RT lainnya. Yang saya banggakan dengan warga saya, mereka kompak, tidak pandang etnis Tionghoa, Batak atau Melayu, semua memberi. Bahkan, orang yang harusnya dibantu, mereka malah ikut menyumbang, ada yang Rp 5 ribu, dan itu tidak masalah, yang penting jiwa persaudaraannya," kata Pak Rahman, Ketua RT 24, yang merupakan motor gerakan tersebut.
Menurut Pak Rahman, dalam kondisi saat ini, kekompakan dan rasa saling memperdulikan sesama harus dibangun dan dipupuk. Ia mengaku, akan melakukan kegiatan bantuan dari warga untuk warga tersebut sebulan sekali, selama pandemi Covid 19 masih berlangsung.
Baca juga: Ketua DPRD Kota Jambi akan Bahas Penurunan Harga Tes PCR, Usulkan ke Wali Kota untuk Digratiskan
Baca juga: KKB Papua Serkap Patroli TNI, Terjadi Kontak Senjata, Satu Anggota TNI Terluka
Kearifan Lokal