Kopassus

Para Jenderal TNI Tertegun saat Sosok Ini Banting Baret Merah Kopassus dengan Sangat Emosi

Namun ada cerita dari kisah sosok Kopasssus satu kaki itu yang bernama Agus Hernoto yang dibela rekan sesama prajurit Kopassus dulu ketika sudah

Editor: Andreas Eko Prasetyo
Kolase/Tribunjambi.com
Benny Moerdani dan sosok Agus Hernoto, Kopassus berkaki satu 

TRIBUNJAMBI.COM - Prajurit Kopassus yang satu ini sampai rela kehilangan satu kakinya dalam pertempuran, demi menjalani misi dari negara.

Namun saat sudah kembali ke kesatuan, dirinya disebut dibebastugaskan karena dianggap sebagai prajurit cacat.

Namun ada cerita dari kisah sosok Kopasssus satu kaki itu yang bernama Agus Hernoto yang dibela rekan sesama prajurit Kopassus dulu ketika sudah menjabat sebagai petinggi militer di Indonesia.

Ya, demi membela habis-habisan rekannya, sang rekan sampai  lakukan hal mengejutkan ini di depan para jenderal.

Ya, pada tahun ini sudah ada aturan tentang penghapusan tentara yang mengalami cacat.

Namun peraturan itu ditentang rekan sekaligus atasannya di pasukan elite TNI, Benny Moerdani.

Kolonel Inf Agus Hernoto, anggota pasukan komando berkaki satu . Dia tetap memiliki semangat juang tinggi, menjiwai motto berani-benar-berhasil, bahkan setelah lama keluar dari Kopassus.
Kolonel Inf Agus Hernoto, anggota pasukan komando berkaki satu . Dia tetap memiliki semangat juang tinggi, menjiwai motto berani-benar-berhasil, bahkan setelah lama keluar dari Kopassus. (IST)

Bahkan Ia berusaha membelanya mati-matian di depan pimpinan.

Namun apa mau dikata, akhirnya dua prajurit RPKAD (sekarang Kopassus) itu malah dimutasi.

Kisah tentang legenda Kopassus itu bernama Agus Hernoto, kawan seperjuangan dari Benny Moerdani.

Agus Hernoto sendiri merupakan seorang prajurit RPKAD yang kehilangan kaki saat pertempuran di pedalaman Papua.

Kejadian itu terjadi pada pertengahan 1962. Dia satu di antara komandan di lapangan.

Kala itu pasukannya itu terlibat kontak senjata hebat melawan Belanda.

Dalam kondisi terluka parah pada bagian punggung dan kaki kiri, Agus pun menjadi tawanan Belanda di Sorong, Papua.

Agus juga mendapat penyiksaan, namun tidak secuil informasi pun bocor dari mulutnya.

Prajurit Kopassus ini juga tetap bertahan dalam kondisi fisik parah, tetapi tetap menyimpan informasi terkait operasi besar-besaran yang dipimpin Benny Moerdani.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved