Pengabdian FST Unja Berikan Sosialisasi dan Pelatihan Minuman Imunitas di Masa Pandemi

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Mengatasi wabah pandemi yang hingga kini belum berakhir, menjaga protokol kesehatan belum cukup, perlu juga dibantu dengan menguatkan imunitas, oleh karena itu Pengabdian FST Unja memberikan sosialisasi dan pelatihan terkait minuman imunitas.

Wabah pandemi covid-19 ada sejak tahun 2019 dan hingga kini masih belum terlihat tanda-tanda akan berakhir, namun angka yang terkonfirmasi terus meningkat.

Mulai dari kebijakan memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), Lockdown, dan kini Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) baik PPKM darurat maupun PPKM skala mikro.

Dan banyak upaya-upaya terbaik lain yang telah dilakukan pemerintah, namun hingga kini permasalahan pandemi belum juga dapat diatasi 

Kondisi saat ini, mau tidak mau memaksa seluruh masyarakat untuk kuat dan harus terbiasa dengan covid-19, dan salah satu upaya yang bisa dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan dengan ketat dan memperkuat imunitas.

Untuk mencegah agar tidak terinfeksi virus SAR CoV2, dalam upaya swamedikasi tersebut tim pengabdian Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Jambi (Unja) yang di ketuai oleh Madyawati Latief, S.P., M.Si, penelitian dibidang Kimia Bahan Alam melakukan sosialisasi dan pelatihan bagi masyarakat.

Terutama ibu-ibu PKK, dimana bertujuan untuk pemberdayaan perempuan menjadi perempuan mandiri dan mampu membina keluarga. 

Ada sepuluh program pokok PKK dalam sasaran gerakan PKK, diantaranya ialah kesehatan baik dalam bentuk motivator, fasilitator, perencana, pelaksana, pengendali dan penggerak untuk kesehatan keluarga dan masyarakat di daerahnya.

Karena hal tersebut tim pengabdian FST Unja menilai program pemberdayaan kelompok PKK menjadi penting untuk mencapai swamedikasi melalui pemanfaatan TOGA untuk menjadi minuman immunostimulan.

"Sejak Juni 2021 sampai Agustus Tim Pengabdian melakukan sosialisasi dan pelatihan kepada masyarakat, di kelurahan Pematang Sulur terletak di Kecamatan Telanaipura Kota Jambi, sebagai model PKK RT 17 dan PKK RT 23 yang beranggotakan ibu-ibu dalam mengelola Tanaman Obat Keluarga (TOGA) menjadi sumber sumplemen yang meningkatkan imunitas masyarkat," jelas Indra Lesmana Tarigan selaku Anggota Tim Pengabdian FST Unja.

Tanaman tersebut sebagian besar telah banyak dikenal sebagai immunomodulator yang secara klinis dapat digunakan untuk seseorang dengan gangguan imunitas dan untuk meningkatkan imun tubuh.

Salah satu upaya peningkatan imunitas tubuh adalah melalui konsumsi minuman immunostimulan dari pemanfaatan TOGA.

Minuman immunostimulan merupakan minuman yang mengandung bahan aktif yang berperan sebagai immunomodulator (peningkat sistem imun tubuh).

"Beberapa TOGA yang umum, seperti kunyit mempunyai bahan aktif kurkumin yang berfungsi sebagai immunomodulaor, Jahe mengandung bahan aktif gingerol dan zingiber yang dapat menjadi antivirus," tambahnya.

Karena hal tersebut memang diperlukan pengembangan dan peningkatan pengetahuan masyarakat akan khasiat TOGA secara ilmiah yang dapat dilakukan melalui pemberdayaan kelompok organisasi masyarakat Pembinaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK). 

"Rata-rata masyarakat mempunyai pekarangan yang cukup luas, sehingga mempunyai potensi untuk dikembangkan menjadi lingkungan yang kaya akan tanaman obat keluarga (TOGA) baik sebagai obat mandiri keluarga atau dikembangkan menjadi produk yang bernilai ekonomis," lanjutnya 

"Berdasarkan hasil wawancara setelah kegiatan, beberapa masyarakat telah mengetahui khasiat dan secara teknis mampu mengolah TOGA," tutupnya.

Program sosialisasi dan pelatihan ini dimulai sejak mendapatkan respon yang sangat baik dan penuh antusias dari masyarakat. Selain memberikan pelatihan Tim Pengabdian juga memberikan contoh hasil pengolahan TOGA menjadi teh celup yang berpotensi untuk dapat dikonsumsi meningkatkan imunitas tubuh, serta memberikan beberapa tanaman potensial lainnya untuk dapat dikoleksi di TOGA