Penanganan Covid

Trending di Twitter Kantor BPOM Terbakar Diduga Karena Korsleting, Netizen : Mafia Sedang Bermain

Trending di Twitter soal Gedung BPOM yang terbakar Minggu (18/7) malam. Kebakaran tersebut diduga karena konsleting, namuan netizen menduga hal lain.

Editor: Rohmayana
ist
Petugas pemedam kebakaran saat berusaha memadamkan api di Kantor BPOM. Kantor berlokasi di Jl. Percetakan Negara Raya No. 29 Kel. Johar Baru Kec. Johar Baru Jakarta Pusat terbakar Minggu (18/7/2021) pukul 21.30 WIB 

Selain Ivermectin, ada juga Remdesivir, Favipiravir, Oseltamivir, Immunoglobulin, Tocilizumab, Azithromycin, dan Dexametason (tunggal).

Namun surat ini dibantah oleh Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny Lukito.

Menurut dia, saat ini tengah dilakukan uji klinik Ivermectin sebagai obat Covid-19 di delapan rumah sakit.

"Belum ada EUA (Emergency Use Authorization/penggunaan dalam kondisi darurat) untuk Ivermectin, uji klinik baru dimulai," kata Penny, Kamis (15/7/2021).

Bantahan Kepala Badan POM, disesalkan oleh pemerhati Kesehatan Iskandar Sitorus.

"Kami menyesalkan bantahan Kepala BPOM ini," kata Iskandar, Jumat (16/7/2021).

Menurut dia, surat edaran BPOM yang diedarkan staf khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga telah mencantumkan Ivermectin sebagai obat penunjang penanganan Covid-19.

Namun ketika ditanyakan kepada Kepala BPOM, dia malah membantah keberadaan Ivermectin di dalam surat itu.

"Ini cukup menggelitik. Sebenarnya Kepala BPOM mau membantah atau menegaskan isi surat itu atau membantah Ivermectin-nya," tanya Iskandar

Menurut dia, persoalan ini menyangkut hal prinsipil. Masyarakat yang terpapar Covid-19 ingin mempertahankan hidupnya dengan berbagai cara. Salah satunya adalah Ivermectin.

"Kami berharap pemerintah dan DPR turun tangan selesaikan persoalan ini. Kami dari LBH Kesehatan sudah melihat banyak bukti kesembuhan berkat obat ini," katanya.

Pendiri Lembaga Bantuan Hukum (LBH) kesehatan ini melihat ada tendensi atau preseden kurang baik dari BPOM terhadap Ivermectin.

Padahal rakyat sudah membuktikan khasiat obat ini secara faktual.

"Kami berharap pak Presiden Jokowi, Menteri Kesehatan dan Ketua DPR Puan Maharani turun tangan mengatasi persoalan ini," pungkasnya. (*)

SUMBER : WartaKotalive.com /Penulis: Wito Karyono 

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved