PAD Labkesda Kota Jambi Capai Rp 2 Miliar Bersumber dari Testing

Ia juga mengatakan, untuk jadwal khusus swab PCR dan rapid antigen di Labkesda Kota Jambi bisa dilakukan setiap hari, pada pukul 07.30 WIB hingga 10.3

tribunjambi/rara
Labkesda Kota Jambi 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Pendapatan Asli Daerah (PAD) Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Kota Jambi sudah mencapai sekitar 2 miliar rupiah, Kamis (15/7/2021).

Tri Suyono, Kasubbag TU Labkesda Kota Jambi menuturkan angka cukup besar tersebut diperoleh dari berbagai tarif pelayanan yang tersedia di Labkesda Kota Jambi.

Rata-rata PAD tersebut bersumber dari testing Polymerase Chain Reaction (PCR) dan rapid antigen.

Labkesda Kota Jambi berdiri sejak Desember 2020, dan kini Juli 2021.

Artinya angka tersebut merupakan PAD dalam 7 bulan di masa pandemi Covid-19.

“Memang besar, karena mengingat harga testing PCR itu mencapai Rp 900 ribu. Sedangkan rapid antigen mencapai Rp 175 ribu,” kata dia.

Sedangkan tahun ini PAD dari Labkesda Kota Jambi belum ditargetkan.

Lalu target PAD tahun depan, ia mengaku masih akan dirapatkan terlebih dahulu.

“Karena Labkesda kan masih baru, jadi tidak ada target tahun ini,” jelasnya.

Lebih lanjut, harga testing PCR dan rapid antigen pada Labkesda Kota Jambi diturunkan.

Alasannya sudah banyak pemberlakuan kebijakan perjalanan ke suatu daerah harus melampirkan bukti PCR maupun rapid antigen.

Seperti testing PCR kini tarifnya 600 ribu rupiah, sebelumnya berada pada tarif 900 ribu rupiah.

Tarif rapid antigen saat ini 140 ribu rupiah, sebelumnya 175 ribu rupiah.

Memang kalau dilihat di luar lebih murah, namun dengan harga yang ditetapkan, Labkesda Kota Jambi tetap ingin menjaga kualitas mutu hasil testingnya.

"Namun bukan berarti yang di luar tidak berkualitas ya, hanya cara-cara dan prosesnya saja yang beda,” ungkapnya.

Ia juga mengatakan, untuk jadwal khusus swab PCR dan rapid antigen di Labkesda Kota Jambi bisa dilakukan setiap hari, pada pukul 07.30 WIB hingga 10.30, kecuali hari libur.

Minimal untuk hasil PCR bisa diketahui satu hari setelah testing. Sedangkan rapid antigen paling lama 30 menit.

Alat-alat yang digunakan sejauh ini masih bagus, dan perawatan alat dilakukan secara berkala.

Terpisah, sebelumnya Syarif Fasha, Wali Kota Jambi sempat mengucapkan kebijakan penurun harga testing PCR dan rapid antigen karena kondisi pandemi Covid-19 saat ini.

"Tidak memungkinkan lagi untuk masyarakat mengeluarkan biaya lebih banyak," kata dia.

Baca juga: Dalam Empat Hari Kasus Covid-19 di Muarojambi Capai 123 Kasus, Ini Tanggapan Kapolres Muarojambi

Baca juga: Beri Kelonggaran Kepada Pengelola Pasar Angso Duo, Dewan Sebut Pemprov Jambi Lemah

Baca juga: Pilkades Serentak di Sarolangun Masih Kondusif, Usai Memilih Warga Dianjurkan Pulang ke Rumah

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved