Ekonomi Warga Alang Alang Terancam, Tanggul Bantuan Pemerintah di Tanjab Timur Jebol

Tanggul di Desa Alang Alang yang dibangun pemerintah 12 tahun jebol. Warga Alang Alang khawatir hasil kebun mereka akan kena dampaknya. 

Penulis: Abdullah Usman | Editor: Teguh Suprayitno
tribunjambi/abdullah usman
Warga berada di dekat tanggul program pemerintah di Desa Alang Alang, Kabupaten Tanjung Jabung Timur yang mulai jebol. 

TRIBUNJAMBI.COM, MUARA SABAK -  Tanggul di Desa Alang Alang yang dibangun pemerintah 12 tahun jebol.

Warga Alang Alang khawatir hasil kebun mereka akan kena dampaknya. 

Tanggul di Desa Alang Alang, Kabupaten Tanjung Jabung Timur itu merupakan program bantuan dari pemerintah.

Di mana, satu desa mendapatkan program tanggul tersebut dari Parit 1 sampai Parit 8 di Desa Alang Alang.

Sejak dibangun 12 tahun lalu, tanggul tersebut baru satu kali diperbaiki.

Sayangnya, perbaikan yang dilakukan tidak secara keseluruhan, ada beberapa parit yang tidak tersentuh perbaikan.

"Tahun berapa saya lupa, perbaikan itu dilakukan mulai dari Parit 1-4. Sementara Parit 5-8 hingga saat ini belum pernah dilakukan perbaikan. Di empat parit itulah sekarang tanggul banyak yang jebol dan berdampak pada perkebunan warga," kata Syahril Kepala Dusun Padaidik (Dusun III) Desa Alang Alang Kecamatan Sabak Timur.

Syahril mengatakan, meski sudah diperbaiki secara manual tetapi kebocoran tanggul terus terjadi. Ada beberapa titik kebocoran tanggul yang terjadi dari parit 4-8.

"Persoalannya jika satu tanggul saja yang mengalami jebol maka akan merembet ke tanggul lainnya, tentu akan mengancam kebun sekitarnya. Karena ketinggian tanggul dengan tanah kebun warga itu sudah jauh jaraknya, bocor sedikit habislah," ujarnya.

Menurutnya, saat ini beberapa tanggul yang rusak itu mulai terjadi sudah sejak beberapa tahun yang lalu meski tidak serempak. Karena merembet jadi dampaknya besar, terutama tanggul yang berada di ilir Parit 6-1 pinggir laut.

"Kalau  Parit 7-8 itu masih aman karena tanahnya masih tinggi. Jadi meskipun jebol masih aman," terang Syahril.

Dengan kondisi seperti ini, masyarakat yang memiliki kebun kelapa pinang dan sebagainya merasa was was dan terancam kehilangan mata pencaharian. Jika kondisi tersebut terus berlarut tanpa ada penangan khusus dari Pemerintah.

"Mengingat hasil kebun merupakan mata pencaharian utama warga, dan menjadi nadi perekonomian warga Alang Alang. Jika hasil kebun tidak maksimal lagi maka hancurlah perekonomian warga," pungkasnya. (tribun jambi/abdullah usman)

Baca juga: Luhut dan Satgas Penanganan Covid-19 Prediksi Begini Situasi Pandemi 5 Hari Mendatang

Baca juga: 3 Politisi PAN Ini Jadi Sorotan Publik, Mulai Tolak Dikarantina hingga Minta RS Khusus Pejabat

Baca juga: Pasien Covid-19 di Tebo Melonjak, Tenaga Kesehatan di RSUD STS Tebo Mulai Kewalahan

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved