Kopassus

50 Peluru Disiapkan Sniper Kopassus Kala Misi Tempur di Timor Timur, 49 Buat Musuh Sisa 1 Untuknya

Lewat bidikannya, secara sabar seorang penembak jitu atau sniper ini bisa berjam-jam menunggu sasarannya di suatu lokasi tanpa diketahui musuh.

Editor: Andreas Eko Prasetyo
Net
Ilustrasi Penembak runduk 

TRIBUNJAMBI.COM - Kisah nyata kehebatan sniper dari Komando Pasukan Khusus (Kopassus) kerap tersiar diberbagai pemberitaan.

Lewat bidikannya, secara sabar seorang penembak jitu atau sniper ini bisa berjam-jam menunggu sasarannya di suatu lokasi tanpa diketahui musuh.

Komando Pasukan Khusus (Kopassus). Pasukan elite TNI AD sendiri juga memiliki andalan dalam melakukan tembakan jitu.

Lewat jarak 600 meter, Sniper Kopassus itu bisa dengan muda membidik musur dengan teropong pada senapan laras panjangnya.

Penembak runduk alias sniper merupakan satu di antara andalan di tiap kesatuan. Selalu ada personel pasukan elite TNI yang memiliki kemampuan khusus ini.

Istilah sniper telah muncul sejak 1770-an. Itu sebenarnya berawal dari kata snipe, sejenis burung yang sangat sulit untuk didekati dan ditembak. Akhirnya, orang yang mahir memburu burung ini diberi julukan sniper.

Ilustrasi Sniper Kopassus
Ilustrasi Sniper Kopassus (lancercell.wordpress.com)

Sniper Kopassus masuk dalam unggulan di TNI. Personel ini memiliki kemampuan menghabisi musuh menggunakan senapan dari jarak jauh secara tersembunyi.

Indonesia memiliki sniper yang namanya masuk daftar kelas dunia.

Tatang Koswara, sniper atau penembak runduk TNI AD juga disegani dunia.

Dalam buku sniper yang ditulis Peter Brook Smith: Trining, Technique dan Weapons, Tatang Koswara yang merupakan penembak runduk TNI AD menjadi satu di antara penembak dengan rekor terbaik di dunia.

Nama lelaki ini disejajarkan dengan sniper legendaris dunia. Misalnya Simo Hayha, Lyudmila Pavlichenko dan lainnya.

Menurut Smith, apa yang dilakukan Tatang saat menjalani misi tempur khususnya di Timor Timur tidak berbeda dibandingkan dengan apa yang dilakukan para sniper kelas dunia lainnya.

Tatang mencetak rekor 41, di bawah Philip G Morgan yang merupakan pasukan khusus AS dengan rekor 53, dan Tom Ferran, seorang Marinir AS.

Satu di antara misi tempur Tatang yang menghasilkan kill hingga 49 korban adalah ketika Tatang bertempur untuk mengadang serangan pasukan Fretilin di kawasan Remexio (1977).

Medan tempur Remexio yang bergunung dan terletak di belakang kota Dili memang dikenal sebagai kuburan bagi pasukan TNI mengingat begitu banyak prajurit yang gugur.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved