Perbedaan Batuk Kering Biasa dengan Gejala Covid-19, Lengkap dengan Cara Pencegahannya

Menurut studi berjudul “Confronting Covid-19-associated cough and the post-COVID syndrome: role of viral neurotropism, neuroinflammation, and neuroimm

Editor: Muuhammad Ferry Fadly
medicalnewstoday.com
Ilustrasi batuk. 

TRIBUNJAMBI.COM - Seseorang dengan batuk kering mungkin mengalami tenggorokan kering, gatal, sakit, atau kasar.

Mungkin juga ada sensasi gelitik di tenggorokan atau bagian tenggorokan yang terasa kering, bahkan saat menelan.

SARS-CoV-2, merupakan virus penyebab Covid-19, adalah penyakit pernapasan yang umumnya menyebabkan batuk kering.

Melansir dari Medical News Today, batuk kering adalah gejala awal yang umum dari Covid-19.

Menurut studi berjudul “Confronting Covid-19-associated cough and the post-COVID syndrome: role of viral neurotropism, neuroinflammation, and neuroimmune responses”, 60–70 persen orang mengalami batuk kering sebagai gejala awal Covid-19.

Namun, beberapa kondisi lain dapat menyebabkan batuk kering, seperti kondisi berikut:

Baca juga: Sinopsis Ikatan Cinta Senin 5 Juli 2021 - Al Tuduh Elsa Hamil Anak Roy, Apakah Elsa Bisa Mengelak?

Baca juga: Ada 9 Orang Pasien Diisolasi di RSUD STS Tebo, Tabung Oksigen Aman

Baca juga: DPMPTSP Sarolangun Sebut Sudah Dapat PAD Sebesar Rp 90 Juta, Target Hanya Rp 150 Juta

* asma

* fibrosis paru idiopatik

* penyakit refluks gastroesofagus

* infeksi saluran pernapasan atas

* kanker paru-paru

Batuk kering yang disertai gejala lain dapat mengindikasikan Covid-19 sebagai penyebabnya, berikut ini beberapa gejalanya.

* sakit kepala

* nyeri otot atau sendi

* sakit tenggorokan

* hidung meler atau tersumbat

* diare

* mual atau muntah

* sesak napas atau kesulitan bernapas

* hilangnya rasa dan bau

* kehilangan nafsu makan

* kelelahan yang tidak dapat dijelaskan atau tidak biasa

* suhu tinggi

Sebuah studi tahun 2020 dari Wuhan, China berjudul “Clinical course and risk factors for mortality of adult inpatients with COVID-19 in Wuhan, China: a retrospective cohort study”, menemukan bahwa mayoritas penderita Covid-19 tampaknya mengalami batuk kering 1 hari setelah terinfeksi dan batuk berlangsung selama kurang lebih 19 hari.

Batuk bertahan selama kira-kira 4 minggu di sekitar 5 persen orang dalam penelitian ini.

Namun, penelitian menemukan bahwa batuk adalah salah satu dari beberapa gejala yang dapat berlanjut setelah pemulihan awal dari Covid-19.

Gejala Long Covid-19

Batuk adalah gejala umum dari long Covid-19, di samping kelelahan, pusing, dan nyeri sendi.

Menurut sebuah penelitian di The Lancet Respiratory Medicine, survei daring telah menemukan bahwa 20-30 persen orang masih mengalami batuk kering 2-3 bulan setelah sakit Covid-19.

Sebuah studi awal dari Italia menemukan bahwa 16 persen orang yang sembuh dari Covid-19 dilaporkan masih mengalami batuk 2 bulan setelah keluar dari rumah sakit.

Studi yang lebih baru juga menemukan bahwa batuk dapat berlanjut selama berminggu-minggu hingga berbulan-bulan setelah pemulihan dari Covid-19.

Beberapa gejala lain yang terkait dengan kondisi long Covid-19 adalah sebagai berikut.

* kelelahan

* nyeri saraf dan sendi

* kabut otak, atau kebingungan dan masalah memori

* masalah pencernaan

* hilangnya rasa atau bau

Pencegahan

Untuk mengurangi risiko terpapar SARS-CoV-2 dan menularkannya ke orang lain, ada beberapa langkah pencegahan yang bisa dilakukan.

* Kenakan masker

* Cuci tangan dengan sabun dan air atau hand sanitizer

* Jaga jarak

* Melakukan vaksin jika sudah tersedia

* Hindari keramaian dan kerumunan.

Berita Terkait Lainnya

Sumber : KOMPAS.COM

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved