Kopassus
Baret Merah Dibanting Sosok Ini Depan Para Jenderal Gegara Teringat Legenda Kopassus Berkaki Satu
Kisah prajurit Kopassus yang kehilangan satu kakinya dalam pertempuran, dibela habis-habisan rekannya hingga lakukan hal mengejutkan ini di depan
Alih-alih mendapat persetujuan, Benny justru dimutasi ke Kostrad karena dianggap membangkang. Sedangkan Agus tetap dikeluarkan dari RPKAD.
Sekeluarnya dari Kopassus, Agus sempat bergabung dengan Resimen Tjakrabirawa atau Pasukan Pengawal Presiden RI Soekarno.
Dijelaskan dalam buku 'Bagimu Negeri, Jiwa Raga Kami' karya Bob Heryanto Hernoto, Agus kemudian ditarik Benny Moerdani untuk bergabung di unit intelijen Kostrad.
Sejak itulah, Agus melanjutkan karier militernya di dunia intelijen.
Mengutip dari Kompas.com, Agus dan Benny lalu bergabung dengan Operasi khusus (Opsus) yang dipimpin oleh Ali Moertopo.
Keduanya pun bertanggung jawab langsung kepada Presiden Soeharto.
Baca juga: Harga Mobil Bekas Mitsubishi Xpander, Mulai Rp 160 Juta untuk Varian GLS M/T 2017
Baca juga: Tim di Tanjabbar Turun ke Lapangan Cek Langsung Ketersediaan Obat-obatan dan Tabung Oksigen
Baca juga: Ini Kalimat di Tato Lengan MM Pelaku Pembunuh Juragan Emas, Ada Inisial Nama Istri Nasruddin
Di dalam Opsus, Agus menjadi orang kepercayaan Ali dan Benny.
Bahkan, siapa pun yang ingin bertemu dengan Ali dan Benny harus pula melalui Agus, sehingga muncul ungkapan "Agus itu Opsus. Opsus itu Agus".
Di dalam Opsus Agus bertugas menjadi semacam Komandan Detasemen Markas atau Dandenma yang mengatur segala hal terkait operasi-operasi opsus.
Dia juga terlibat dalam berbagai operasi Opsus di Irian Barat dan Timor Timur.
Terima Bintang Sakti
Agus juga sempat mendapat penghargaan Bintang Sakti dari pemerintah setelah ada kesaksian akan keberaniannya saat berhadapan dengan tentara Belanda saat ditawan.
Tak banyak prajurit meraih penghargaan tertinggi di militer ini. Hanya mereka yang menunjukkan sikap luar biasa dalam tugas negara yang pantas menyandangnya. Agus satu diantaranya.
Malahan, Presiden Soeharto disebut-sebut selalu mengingat Agus.
Setiap mereka bertemu, Soeharto pasti selalu menanyakan kondisi kaki Agus.