Kisah Muara Sabak

KISAH Kejayaan Muara Sabak Sebagai Pusat Perdagangan dan Kampung Halaman Tokoh Berpengaruh di Jambi

Muara Sabak Timur satu dari 11 kecamatan di Tanjung Jabung Timur yang memiliki nilai histori dan kisah kejayaan.

Penulis: Abdullah Usman | Editor: Rahimin
tribunjambi/abdullah usman
Pelabuhan Muara Sabak, pada era tahun 1970 pinggiran sungai batanghari ini menjadi tempat bersandarnya kapal kapal pedagang dari berbagai daerah, dan bagaikan pasar apung kala itu. 

Sehingga pada 1970 an, perdagangan dan pasar sangat tersohor di Muara Sabak ini.

Pedagang dan pelaut kerap bertukar barang di Muara Sabak, bahkan pedagang yang berasal dari Dabo Singkep dan sekitarnya. 

"Uniknya kalau itu untuk masyarakat sekitar, seperti rano, lagan ulu, mendahara dan sekitarnya untuk menjajakan dagangan hasil kebun mereka masih menggunakan sampan tradisional bahkan membawa bekal. Zaman itu mesin pompong dan kapal masih terbilang langka dan mewah," katanya. 

"Jadi kala itu perairan sungai batanghari di Muara Sabak ini, bagaikan pasar apung dan dermaga bersandar nya kapal besar dari luar jambi," sambung Datuk sembari mengenang masa masa itu. 

Namun sayang, pada 1998 tragedi mencekam menjadi cikal bakal terpuruk nya ekonomi dan perdagangan di Tanjung Jabung Timur, akibat kebakaran dahsyat yang melanda pasar Baena yang merupakan pasar terbesar dan tersohor kala itu. 

Hingga pada 1999 Kabupaten Tanjung Jabung Timur sudah pemekaran.

Pada saat itu Kota Muara Sabak didapuk menjadi ibu Kota Kabupaten Tanjung Jabung Timur sementara,

Di mana, pusat pemerintahan berada disana dan pusat perekonomian bergerak pesat kala itu. 

"Jika seandainya pemerintah masih mempertahankan ibu kota Kabupaten di Muara Sabak Timur ini, mungkin sekarang Muara Sabak sudah sama seperti tungkal yang masih mempertahankan ibu kota pertamanya. Bahkan mungkin jumlah penduduknya bisa 2 kali lipat dari sebelumnya," sebutnya. 

"Namun, yang terjadi saat ini sungguh miris, selain perekonomian masyarakat yang semakin terpuruk juga kondisi Muara Sabak lama saat ini bagaikan kota tua yang mati sepi akan perekonomian dan hingar bingar kehidupan, " ujarnya sembari mengenang.

Mobil Dinas Mantan Gubernur Jambi Zulkifli Nurdin, Ayah Zumi Zola Dibeli Warga Jakarta Rp268 Juta

Komentar Susi Pudjiastuti Terkait Lurah yang Gelar Hajatan Saat PPKM: Tenggelamkan

Glenca Chysara Pemeran Elsa Ikatan Cinta Ganti Foto Profil Twitter, Isyaratkan Punya Pacar Baru

Untuk diketahui pada 2003 Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Timur, memindahkan pusat pemerintahannya ke Kecamatan Sabak Barat hingga saat ini.

Seiring waktu banyak warga yang bergeser pindah ke kawasan perkantoran dan daerah sekitarnya kejayaan Muara Sabak juga luntur dengan sendirinya dan menyisakan cerita. (tribun jambi/abdullah usman) 

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved