Gempa Kerinci 1995

26 Tahun Gempa Kerinci 1995, 84 Orang Tewas dan Ribuan Terluka

26 tahun lalu, Kabupaten Kerinci, Jambi pernah diguncang gempa dahsyat. Dari laman Wikipedia, gempa yang melanda Kabupaten Kerinci pada Sabtu, 7 Okto

Penulis: Herupitra | Editor: Suci Rahayu PK
TRIBUN JAMBI/HERUPITRA
Masjid Nurul Iman di Desa Koto Iman, Kabupaten Kerinci satu di antara bangunan yang rusak kena Gempa Kerinci 1995 

TRIBUNJAMBI.COM, KERINCI - 26 tahun lalu, Kabupaten Kerinci, Jambi pernah diguncang gempa dahsyat.

Dari laman Wikipedia, gempa yang melanda Kabupaten Kerinci pada Sabtu, 7 Oktober sekitar pukul 1.00 WIB itu bermagnitudo 7 SR.

Gempa itu menyebabkan 84 orang tewas dan 558 orang luka berat dan 1.310 orang luka ringan.

Sementara 7.137 rumah, sarana transportasi, sarana irigasi, tempat ibadah, pasar dan pertokoan mengalami kerusakan.

Kabupaten Kerinci dikenal sebagai sekepal tanah surga karena keindahan alamnya, porak poranda karena gempa ini.

Getaran besar yang terjadi telah merobohkan banyak bangunan.

Kejadian itu hingga kini masih menjadi duka yang mendalam bagi masyarakat, terlebih bagi mereka yang menjadi korban bencana alam tersebut.

Baca juga: LINK Nonton Laga Ceko vs Denmark Perempatfinal EURO 2020 Sabtu (3/7), Patrik Schick vs Simon Kjaer

Baca juga: Prediksi Hasil Pertandingan Ceko vs Denmark: Patrik Schick Bakal Jadi Pembeda

Menyisakan Trauma

Nisra warga Desa Koto Iman, Kecamatan Tanco mengenang bencana tersebut.

Ia menyebutkan, saat kejadian rumah yang ditempatinya mengalami kerusakan parah. Dinding rumah runtuh, beruntung dirinya selamat dari bencana tersebut.

"Saat kejadian saya sedang tertidur lelap. Saya terbangun karena tempat tidur saya punuh reruntuhan rumah, beruntung saya selamat," ungkap perempuan 47 tahun itu.

Setelah terbangun, dirinya langsung bergegas keluar rumah. Setelah sampai di halaman rumah gempa susulan terjadi lagi.

"Gempa kedua baru saya merasakan goncangan, cukup kuat dan saya takut," tuturnya.

Bahkan sampai saat ini dirinya masih merasa takut. Ketika terjadi goncangan sedikit saja dirinya langsung lari keluar rumah.

Hal yang hampir sama dialami Rifudin (63). Saat gempa yang terjadi dini hari itu, rumahnya hancur dan dirinya mengalami luka-luka karena tertimpa bangunan.

"Rumah saya saat itu habis semua tinggal pondasi. Sekarang ini setiap ada goncangan saya merasa takut dan lari keluar rumah," ucapnya.

Kepala BPBD Kerinci, Darifus mengharapkan masyarakat selalu waspada terhadap terjadinya bencana seperti halnya gempa.

Dirinya tidak mengetahui kapan terjadi gempa namun yang perlu disikapi oleh masyarakat adalah untuk selalu waspada.

"Kita harus mengingat, gempa kapan terjadi kita tidak penah tahu. Kesiap siagaan masyarakat untuk selalu dilakukan," kata Darifus.

Baca juga: Daftar Formasi CPNS 2021 di Kementrian Pusat Untuk Lulusan SMA/SMK, Ini Berkas yang Harus Disiapkan

Baca juga: Syarat Untuk Jadi Prajurit Kopassus TNI AD, 3 Tahap Ujian Ini Wajib Dilalui Untuk Miliki Baret Merah

Korban Gempa Kerinci 1995

Pada Tahun 1995 silam, Kabupaten Kerinci pernah digoncang gempa dahsyat.

Gempa berkekuatan 7 SR itu menyebabkan 84 orang tewas, 558 orang luka berat dan 1.310 orang luka ringan. Tak hanya itu, banyak bangunan yang rusak.

Tercatat ada 7.137 bangunan, mulai dari rumah, sarana transportasi, sarana irigasi, tempat ibadah, pasar dan pertokoan mengalami kerusakan.

Satu di antara bangunan yang rusak kena Gempa Kerinci 1995 itu adalah Masjid Nurul Iman di Desa Koto Iman, Kecamatan Tanco.

Masjid tersebut kini dijadikan monumen gempa bumi.

Meski mengalami kerusakan berupa dinding-dinding yang retak, bangunan tersebut masih kokoh karena masjid tersebut telah dibuat lagi pondasi untuk menyanggah bangunan masjid.

Di sana, masih tersimpan dokumentasi berupa foto pasca-gempa terjadi. Foto-foto itu dipajang di dalam masjid tersebut.

Tampak foto Presiden Soeharto berkunjung ke Kerinci meninjau penanganan Gempa Kerinci 1995.

Adapula foto Menteri Penerangan Harmoko dan warga-warga di pengungsian.

Juga terdapat foto bangunan rumah yang roboh akibat gempa.

Di halaman masjid ada tugu atau prasasti untuk mengenang Gempa Kerinci 1995 tersebut.

Monumen itu memuat sejumlah data. Gempa berpusat di sebuah desa di tepi Danau Kerinci.

Samsir tokoh masyarakat setempat mengatakan, bahwa tanah bangunan masjid bekas gempa itu merupakan tanah hibah.

Dihibahkan oleh warga untuk pembangunan Masjid.

"Kami anak cucu yang menghibahkan tanah tersebut berharap agar mesjid ini tetap bisa dimanfaatkan untuk kepentingan beragama," sebutnya.

Makanya lanjutnya, saat ini masjid tersebut masih dipakai untuk shalat berjemaah termasuk dijadikan tempat pertemuan nenek mamak dan pengajian ibu-ibu.

( Tribunjambi.com/ Herupitra)

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved