Singapura akan Anggap Covid-19 Seperti Flu Biasa, Hidup Berdampingan dengan Virus Corona
Pemerintah Singapura akan mengambil kebijakan hidup di fase New Normal. Artinya Pemerintah Singapura akan menganggap Virus Corona sebagai flu biasa.
Belajar dari hal tersebut, Singapura mengklaim dapat bekerja menuju hasil serupa untuk Covid-19.
"Kita tidak dapat memberantasnya, tetapi kita dapat mengubah pandemi menjadi sesuatu yang tidak terlalu mengancam, seperti influenza, penyakit tangan, kaki dan mulut, atau cacar air, dan melanjutkan hidup kita," kata mereka dikutip dari The Straits Times.
Lantas, apa rahasia Singapura bisa berani mengambil langkah tersebut?
Baca juga: Tinggalkan Pekerjaan Berjabatan yang Tinggi, Diaenton Sukses Membuka Usaha Rumah Makan Khas Kerinci
Inilah empat faktor kunci yang diyakini Singapura bisa mendorong realisasi New Normal, dikutip dari The Straits Times.
1. Vaksinasi
Pada 31 Mei 2021, Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong menargetkan negara itu mampu menyuntik dua per tiga warganya dengan dosis pertama vaksin Covid-19 pada awal Juli.
Kemudian, dua per tiga masyarakat divaksinasi penuh dengan dua dosis pada awal Agustus.
Menurut mereka, vaksin sangat efektif dalam mengurangi risiko infeksi dan juga penularan.
Bahkan jika orang terinfeksi, vaksin akan membantu mencegah gejala Covid-19 yang parah.
Di Singapura, dari 120 lebih individu yang divaksinasi lengkap yang tetap terinfeksi Covid-19, tidak memiliki gejala atau hanya bergejala ringan.
Itu termasuk beberapa yang berusia di atas 65 tahun dan idak tinggal di rumah sakit atau panti jompo.
Sebaliknya, sekitar 8 persen dari mereka yang tidak divaksinasi mengalami gejala serius.
2. Tetap Ada Pengujian dan Pengawasan
Kunci yang kedua, yakni pengujian dan pengawasan.
Pengujuan dan pengawasan ini tetap diperlukan, tetapi fokusnya akan berbeda.