Pesan Ketua Umum Forkoma PMKRI: Pegang Erat Tiga Nilai Luhur

Ketua Umum Forum Komunikasi Alumni Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (FORKOMA PMKRI), Hermawi F. Taslim kembali menegaskan

Editor: Andreas Eko Prasetyo
zoom-inlihat foto Pesan Ketua Umum Forkoma PMKRI: Pegang Erat Tiga Nilai Luhur
Istimewa
Kristianitas (Jiwa Kristiani), Intelektualitas (Akal Budi) dan Fraternitas (Persaudaraan) harus senantiasa menjiwai gerak langkah Forkoma PMKRI di manapun berada

TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA - Ketua Umum Forum Komunikasi Alumni Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (FORKOMA PMKRI), Hermawi F. Taslim kembali menegaskan kepada pengurus seluruh Indonesia untuk terus pegang teguh tiga nilai luhur yang menjadi semboyan organisasi tersebut.

Kristianitas (Jiwa Kristiani), Intelektualitas (Akal Budi) dan Fraternitas (Persaudaraan) harus senantiasa menjiwai gerak langkah Forkoma PMKRI di manapun berada terutama dalam masa-masa sulit seperti sekarang ini. Dalam konteks tersebut, Forkoma PMKRI diharapkan menjadi tulang punggung bagi terwujudnya bela rasa di daerahnya masing-masing tanpa memandang latar belakang masyarakat yang dilayani.

Penegasan Hermawi Taslim itu diungkapkan di Jakarta, Senin (28/06/2021), sebagai sambutan terkait terpilihnya Ketua Formkoma PMKRI Komda Nusa Tenggara Timur yang baru yakni Aloysius Min, untuk masa bakti selama tiga tahun dari tahun 2021 – 2024. Pemilihan Ketua Forkoma PMKRI Komda NTT berlangsung pada akhir pekan lalu (25-26 Juni 2021) di Hotel Naka, Kupang, NTT. Hadir dalam pemilihan itu 16 perwakilan dari 22 Kabupaten / Kota se-NTT.

Baca juga: Gelar Pers Rilis Kasus Penembakan dan Senpi, Polda Jambi Sita Tujuh Pistol dan Puluhan Peluru

Baca juga: Mengaku unutk Beli Kuota Internet, Remaja Ini Terlibat Pencurian Kabel PT Waskita di Pemayung

Baca juga: Fadjroel Rachman Kerap Dibuat Sakit Kepala Selama Jadi Jubir Presiden Karena Pertanyaan Ini

Bagi Hermawi Taslim, organisasi apapun bentuknya harus melihat Indonesia dengan menggunakan teropong jauh. Yang dibutuhkan dalam masa sulit ini adalah keteladanan dan gerak nyata bagi para kader dari setiap organisasi khususnya Forkoma PMKRI.

“Kesolidan sebuah organisasi bukan terletak pada tidak adanya perbedaan pendapat secara internal, tetapi terlebih dinilai dari sepak terjang dalam gerak nyata. Forkoma PMKRI di manapun berada harus menjadi motor bagi terwujudnya bela rasa atau kepedulian, keadilan dan juga integritas di mana harus terbukti antara perkataan dan perbuatan,” ujar pria asal Nias ini.

Taslim mengingatkan kepada seluruh anggota terkait dengan peribahasa Latin, “Aegroto dum anima est, spes est” atau “selama seseorang yang sakit masih memiliki semangat, maka masih ada harapan”.

“Karena Forkoma PMKRI tidak sakit, maka organisasi ini harus mampu memberi harapan lebih kepada masyarakat yang membutuhkan bantuan, dukungan dan uluran tangan. Sebuah organisasi menjadi bernilai ketika bisa berbuat nyata, dan tidak hanya berwacana, bagi masyarakat sekitarnya,” tegas pria yang beberapa kali menjadi wakil dalam event di Vatikan.

Baca juga: Aurel Hermansyah Incar Sosok Netizen yang Sebar Kabar Hoaks Anang Meninggal Usai Operasi Batu Ginjal

Baca juga: Dua Tahun Terakhir Polres Muarojambi Berhasil Ungkap Empat Kasus Karhutla, Perkaranya Sudah P21

Baca juga: Terkendala Verifikasi Data, Masyarakat Penerima BPNT di Tebo Baru Mencapai 11.994

Pernyataan ini digarisbawahi oleh Taslim karena rasa prihatinnya menyaksikan banyak masyarakat yang menderita akibat dari pandemi Covid-19 yang tidak kunjung usai. Oleh karenanya, melalui tiga nilai luhur itu, ia meminta seluruh pengurus untuk mendukung kerja pemerintah dan pemerintah setempat dalam mengatasi pandemi Covid-19 ini yang disesuaikan dengan kondisi masing-masing daerah.

Sementara itu, Aloysius Min menegaskan bahwa dirinya beserta rekan-rekan pengurus Forkoma lainnya siap melaksanakan amanat Ketua Umum Forkoma PMKRI tersebut. Dia mengingatkan anggota Forkoma PMKRI di NTT untuk benar-benar memperhatikan masyarakat terutama di daerah pelosok yang sangat terdampak secara ekonomi oleh pandemi Covid-19.

“Saya menyadari bahwa pada masa sulit ini, kepengurusan Forkoma NTT yang baru ditantang untuk melaksanakan tiga nilai luhur terutama fraternitas – persaudaraan. Saya memaknai saudara itu sebagai satu udara atau satu kehidupan yang dihirup bersama-sama. Yang diperlukan sekarang ini adalah, terwujudnya persaudaraan dalam kerja nyata agar kita dapat meringankan beban saudara kita yang kurang beruntung. Kami akan memulai dari yang kecil dan sederhana untuk mewujudkannya. Artinya, dalam mewujudkan nilai persaudaraan itu, kita hilangkan perbedaan profesi, warna politik, asal daerah ataupun marga,” ujarnya.

Baca juga: Ajakan Bercinta Ditolak, Pria Jateng Ini Tikam Wanita Penghibur, Mayat Ditemukan Istri Siri di Rumah

Baca juga: Polda Jambi Buru Bandar Sabu Sindikat Sopir Batu Bara

Baca juga: Wapres Launching Vaksinasi Ibu Hamil Hingga Anak Usia 12-18 Tahun, DPPKB Kota Jambi Siap Support

Berita lainnya seputar PMKRI

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved