Terancam Gulung Tikar, RSUD Bekasi Terpaksa Rawat Pasien Covid-19 di Pikap dan Tikar

Setelah nyaris gulung tikar kini Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Chasbullah Abdulmajid atau RSUD Kota Bekasi menghadapi banyak persoalan.

Editor: Teguh Suprayitno
PARANJPE / AFP
Ilustrasi-pasien Covdi-19 

Terancam Gulung Tikar, RSUD Bekasi Terpaksa Rawat Pasien Covid-19 di Pikap dan Tikar

TRIBUNJAMBI.COM - Tak hanya terancam gulung tikar kini Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Chasbullah Abdulmajid atau RSUD Kota Bekasi menghadapi banyak persoalan.

Akhir-akhir ini rumah sakit plat merah itu tengah jadi perbincangan karena beragam persoalan yang kini tengah dihadapinya.

Melansir Kompas.com, berikut sejumlah permasalahan yang sedang dihadapi RSUD Bekasi:

 
Terancam gulung tikar

Salah satu rumah sakit rujukan Covid-19 di Kota Bekasi tersebut terancam gulung tikar atau bangkrut.

Sebab, Kementerian Kesehatan belum membayar tunggakan biaya operasional pelayanan Covid-19 di rumah sakit tersebut sejumlah Rp 145 miliar.

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi kini meminta bantuan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) pusat untuk membantu mengkoordinasikannya dengan kementerian terkait agar dana bisa segera dicairkan.

"Kemarin sudah disampaikan (ke BPKP). Mudah-mudahan dalam minggu ini bisa dicairkan karena untuk operasional. Kalau tidak kami shutdown," ujarnya, Rabu (23/6/2021), dilansir dari Kompas.id.

Rincian tunggakan itu terdiri dari sisa klaim tahun 2020 senilai Rp 43,3 miliar. Selanjutnya klaim Januari 2021 senilai Rp 24,7 miliar dan klaim bulan Februari-Mei 2021 senilai Rp 77 miliar.

”Ini sudah mengganggu fiskal, sudah mengganggu likuiditas keuangan RSUD. Kepala BPKP akan mengoordinasi, baik ke Kementerian Keuangan maupun Kementerian Kesehatan, untuk segera membantu mencairkan,” ujar Rahmat.

Pasien dirawat di tikar dan pikap

Permasalahan lain yang dihadapi RSUD Kota Bekasi saat ini adalah lonjakan pasien yang sangat tinggi sehingga menyebabkan sejumlah pasien telantar.

Sebuah video menunjukkan situasi di rumah sakit tersebut memperlihatkan seorang pasien yang sedang diperiksa petugas di atas mobil pikap. Videonya pun viral di media sosial.

Sementara beberapa pasien lainnya tampak terbaring di tikar dan duduk di kursi roda di luar tenda darurat.

Direktur Utama RSUD Kota Bekasi Kusnanto Saidi mengatakan, penumpukan pasien itu terjadi di depan tenda skrining yang berfungsi untuk mengidentifikasi pasien positif Covid-19.

Pihak rumah sakit sudah berulang kali menambah kapasitas tempat tidur untuk pasien Covid-19, namun penambahan kasus positif bergerak lebih cepat dari penambahan kapasitas di sana.

Mulanya, tempat tidur pasien Covid-19 di RSUD Bekasi berjumlah 265, kemudian di tambah 100. Namun, jumlah pasien yang datang lebih dari itu sehingga mereka terpaksa harus terbaring di tikar dan mobil pikap.

Data per 25 Juni 2021 menunjukkan, sebanyak 2.659 orang saat ini sedang dalam perawatan Covid-19 atau menjalani isolasi mandiri di Kota Bekasi.

Secara total, sebanyak 50.247 orang terkonfirmasi positif Covid-19 sejak Maret 2020 lalu, 46.946 di antaranya sembuh dan 642 meninggal dunia.

(Kompas.id, Stefanus Ato/ Kompas.com, Djati Waluyo)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved