Berita Internasional
MAU Bombardir ISIS, Inggris Beri Tugas Perdana Pada Kapal Induk HMS Queen Elizabeth ke Medan Perang
Lewat misi tempur pertamanya ini, HMS Queen Elizabeth juga langsung membawa gabungan antara Angkatan Laut dan Udara milik Inggris.
TRIBUNJAMBI.COM, LONDON - Akhirnya kapal induk terbaru milik Inggris akan unjuk gigi.
Kapal induk yang juga jadi kapal terbesar milik Ratu Elizabeth itu diberi nama HMS Queen Elizabeth.
Kapal itu akan mulai unjuk gigi lewat misi tempur pertamanya.
Pasukan kapal induk Inggris ini akan dikirim untuk berperang melawan pasukan Daesh alias ISIS.

Kementerian Pertahanan Inggris turut menyatakan bahwa misi yang melibatkan kapal induk baru ini jadi konsentrasi kekuatan maritim dan udara terbesar yang meninggalkan Inggris dalam satu generasi.
Lewat misi tempur pertamanya ini, HMS Queen Elizabeth juga langsung membawa gabungan antara Angkatan Laut dan Udara milik Inggris.
"Ini menunjukkan kecepatan dan kelincahan kelompok tempur kapal induk kami. Dengan ini Inggris dapat menyuntikkan kekuatan tempur ke dalam operasi apa pun, di mana pun di dunia," ujar Komodor Steve Moorhouse, Komandan Grup Serangan Kapal Induk Inggris.
Patinya sangat membanggakan akan tugas pertama yang diemban HMS Queen Elizabeth.
Baca juga: Armada Perang AS Naikkan Tensi Laut China Selatan, Kapal Induk dan Rombongan Hadir Dalam Misi Rutin
Baca juga: Kapal Induk Terbaru China Makin Garang dengan Munculnya Pesawat Siluman FC-31 Nongkrong di Dek Kapal
Baca juga: Kapal Induk Inggris HMS Queen Elizabeth Datangi Laut China Selatan Buat Xi Jinping Geram
Moorhouse turut menambahkan bahwa misi pertama melawan Daesh ini akan dikenang sebagai momen penting hingga 50 tahun umum kapal itu.
Diketahui, kapal induk Inggris ini akan membawa 18 jet F35B milik Inggris dan AS.
Ini merupakan jumlah terbesar yang pernah mengarungi lautan di dunia.
Angkatan Udara Inggris menilai F-35B merupakan pesawat yang ideal untuk memberikan serangan presisi.
Semuanya ialah pesawat tempur multi-peran yang juga generasi baru yang dilengkapi dengan sensor canggih, sistem misi, dan teknologi siluman.
Misi kali ini menjadi misi tempur pertama yang dilakukan oleh pesawat AS dari kapal induk asing sejak HMS Victorious di Pasifik Selatan pada tahun 1943.

Seperti yang diketahui, bahwa milisi Daesh atau ISIS jadi sasaran utama karena belakangan semakin meningkatkan intensitas serangan.
Dikutip dari Arab News, lebih dari 20 anggota pasukan keamanan Irak dan Kurdi juga telah dibunuh oleh kelompok itu dalam beberapa bulan terakhir.